Dalam kesempatan itu, Peradah dan KHMDI menyampaikan kekecewaan karena data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait jumlah penduduk umat Hindu tidak akurat.
"Kami sampaikan permasalahan internal umat hindu, khususnya kekecewaan kami data umat di BPS jauh sekali dibandingkan real di lapangan," kata Ketua Dewan Pimpinan Nasional Peradah Sures Kumar usai pertemuan dengan Jokowi.
Menurut Sures, data BPS saat ini menunjukkan bahwa umat Hindu di seluruh Indonesia berjumlah 4.061.200. Sementara, berdasarkan data Peradah, umat hindu saat ini kurang lebih berjumlah 11 juta.
"Enam juta lari kemana? Pak Presiden sedikit terkejut kita sampaikan dara tersbeut," kata Sures.
Sures mengatakan, Presiden Jokowi berjanji untuk segera meneruskan aduan Peradah tersebut. Kepala Negara akan meminta jajarannya untuk mengecek langsung ke BPS.
"Mudah-mudahan cepat direspons BPS agar tak terlalu jomplang sekali," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Peradah dan KHMDI juga mengundang Jokowi untuk hadir dalam kongres yang akan mereka gelar.
KHMDI akan menggelar kongres pada akhir Agustus di Yogyakarta, sementara Peradah akan menggelar kongres di Palangkaraya pada November.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan, Jokowi menyampaikan kesediannya untuk hadir dalam kongres itu.
"Kita bersyukur Bapak Presiden menyanggupi akan menghadiri kedua undangan itu," kata Lukman.
https://nasional.kompas.com/read/2018/05/18/13450541/bertemu-jokowi-pemuda-hindu-curhat-soal-data-bps-yang-tidak-akurat