Salin Artikel

Pasca-rentetan Teror, Moeldoko Imbau Pelaku Usaha Tenang

"Kami berharap semua pelaku dunia usaha supaya tetap tenang, masyarakatnya juga tenang. Serahkan kepada TNI dan Polri untuk menyelesaikannya," ujar Moeldoko kepada wartawan di Menara 156, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).

Presiden Jokowi, lanjut Moeldoko, sudah memerintahkan TNI dan Polri berkolaborasi menuntaskan serangkaian kasus bom di Surabaya dan Sidoarjo yang terjadi Minggu (13/5/2018) dan Senin pagi tadi. Moeldoko yakin, dengan bantuan TNI, Polri mampu menuntaskan kasus tersebut.

"Kepolisian kini memiliki kekuatan yang semakin kuat untuk membasmi terorisme ini. Kepada mereka (pelaku teror) yang saat ini sudah menyusun sel-sel, telah diketahui pihak kepolisian. Maka itu, saya mengimbau semuanya untuk tetap tenang," ujar Moeldoko.

Dari sisi payung hukum, lanjut Moeldoko, pemberantasan tindak pidana terorisme juga dipastikan akan segera diperkuat.

Presiden Jokowi sudah menegaskan, apabila revisi UU Terorisme tidak segera disahkan oleh DPR RI, maka dirinya bakal menggunakan kewenangan menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) Terorisme.

"Jika sampai Juni pada akhir masa sidang (revisi UU Terorisme) belum juga disahkan, maka Presiden akan mengeluarkan Perppu. Karena, kalau tidak, itu akan menyulitkan satuan keamanan untuk melaksanakan tindakan taktis di lapangan," lanjut mantan Panglima TNI tersebut.

Diberitakan, Minggu (13/5/2018) dan Senin ini, terjadi serangkaian ledakan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.

Pada Minggu, bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Kota Surabaya. Selain itu, polisi juga menemukan bom meledak di Rusun Wonocolo, Sidoarjo. Pada Senin pagi, bom bunuh diri kembali menyerang pos jaga Markas Polrestabes Surabaya.

Total, 25 nyawa melayang akibat serangkaian peristiwa tersebut. Dari jumlah itu, 13 nyawa adalah pelaku bom bunuh diri dan 12 nyawa lainnya adalah masyarakat umum dan personel Polri.

Serangkaian peristiwa itu juga menyebabkan 45 orang lainnya terluka.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/14/17561081/pasca-rentetan-teror-moeldoko-imbau-pelaku-usaha-tenang

Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke