Salin Artikel

Tangkal TKA Ilegal, Ombudsman Minta Kebijakan Bebas Visa Ditinjau Ulang

"Pemerintah harus meninjau kembali kebijakan bebas visa. (Kebijakan ini) memunculkan problem tenaga kerja ilegal," ujar Ketua Ombudsman Amzulian Rifai di Kantor Ombusdman, Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Pemerintah saat ini memberlakukan kebijakan bebas visa bagi 169 negara.   

Selain meninjau ulang kebijakan bebas visa, imbuh Amzulian, pemerintah pun harus melakukan pengawasan serius terhadap orang-orang asing yang masuk ke Indonesia.

Menurut Amzulian, pengawasan terhadap orang asing tidak hanya harus dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi.

"Harus ada penegakan hukum yang kuat, dari Imigrasi, Kemenkumham, Polri, dan unit-unit pengawasan orang asing," ungkap Amzulian.

Menurut dia, di era globalisasi, Indonesia tidak bisa menolak kehadiran TKA. Sebabnya, itu adalah konsekuensi maraknya investasi.

"Namun, problem kita sekarang adalah tenaga kerja asing ilegal," jelas Amzulian.

Kebijakan bebas visa diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016. Penerbitan kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menggenjot pariwisata.

Namun demikian, kebijakan ini dipandang justru menjadi pemicu banjirnya TKA ilegal masuk ke Indonesia.

Ombudsman pun menyatakan, tidak sedikit TKA ilegal tersebut melakukan pekerjaan sebagai buruh kasar.

"Berdasarkan investigasi masih ada TKA sebagai tenaga kasar di Indonesia," sebut Komisioner Ombudsman La Ode Ida dalam kesempatan yang sama.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/09/14483651/tangkal-tka-ilegal-ombudsman-minta-kebijakan-bebas-visa-ditinjau-ulang

Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke