Salin Artikel

Sistem Seleksi Bakal Caleg PSI Dinilai Ganggu Kenyamanan Partai Lain

Saat ini, PSI sedang menggelar seleksi terbuka bagi bakal calon legislatif 2019. Salah satunya berupa tes wawancara yang melibatkan panitia seleksi independen.

"Pertama, partai lain akan melihat, kok bisa caleg dipilih bukan oleh elit partai. Itu disruption yang pertama," kata Bivitri di Kantor DPP PSI Jakarta, Minggu (22/4/2018).

Menurut Bivitri, biasanya calon anggota legislatif akan dipilih langsung oleh elite partai. Pemilihan juga lebih dipertimbangkan pada elektabilitas, bukan pada integritas calon.

Kedua, menurut Bivitri, partai lain akan heran karena caleg dari PSI dipilih berdasarkan kriteria. Sebab, di partai lain tidak ada mekanisme untuk mengukur sejauh mana komptensi calon legislatif.

"Ketiga, partai lain akan heran, kok bisa ada partai yang berikan kesempatan pada kelompok yang selama ini tidak pernah diajak," kata Bivitri.

Kelompok yang dimaksud adalah perempuan dan kaum disabilitas. Sejumlah peserta seleksi calon anggota legislatif yang digelar PSI merupakan perempuan dan masyarakat berkebutuhan khusus atau disabilitas.

Dalam tes wawancara hari ini, sebanyak 105 peserta melakukan tes wawancara terbuka. Adapun, beberapa panelis yang dilibatkan oleh PSI seperti Bivitri Susanti, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mohammad Mahfud MD dan mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.

Ketua Umum PSI Grace Natalie mengatakan, sistem ini sengaja dipilih partainya untuk memulai sebuah tradisi politik yang baru. Proses pemilihan calon anggota legislatif yang transparan dinilai kunci dari terwujudnya politik yang sehat.

"Kami akan memilih calon wakil rakyat yang nantinya akan membuat regulasi yang berdampak bagi masyarakat. Maka diperlukan transparansi, bagaimana partai mengeluarkan rekomendasi nama-nama calon anggota legislatif," kata Grace.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/22/16044851/sistem-seleksi-bakal-caleg-psi-dinilai-ganggu-kenyamanan-partai-lain

Terkini Lainnya

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke