JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berharap kuota minimal 30 persen perempuan dalam daftar calon anggota legislatif (caleg) Pemilu 2019 bisa terpenuhi.
Harapannya, kaum perempuan di DPR akan membuat lembaga perwakilan rakyat itu makin produktif.
"Saya yakin, semakin banyak perempuan di DPR RI, akan makin meningkatkan produktivitas kinerja dewan," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/4/2018).
Politisi Partai Golkar yang akrab disapa Bamsoet ini mengatakan, DPR bersama pemerintah sudah memperkenalkan sistem yang mewajibkan partai politik memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam daftar caleg. Di satu sisi, partai politik diharapkan bisa memaksimalkan kuota itu.
Namun di sisi lain, kaum perempuan juga harus berjuang lebih keras agar terpilih menjadi anggota parlemen. Dengan demikian makin banyak perempuan yang mendapatkan amanah sebagai wakil rakyat.
"Ibu-ibu aktif di organisasi sosial kemasyarakatan, ini menunjukkan optimisme bangsa kita," ujarnya.
Bamsoet mengharapkan kaum perempuan bisa percaya diri dalam berpolitik. Menurut dia, Indonesia punya banyak tokoh perempuan hebat yang menginspirasi karena mampu menjadi lokomotif perubahan.
"Kita akrab dengan sosok Cut Nyak Dien, RA Kartini, Rasuna Said, Dewi Sartika, serta para wanita lain yang menjadi pahlawan nasional," katanya memberi contoh.
Bamsoet juga mendorong pemerintah menerapkan kebijakan berperspektif gender di berbagai lembaga dan kementerian. Secara statistik, hal itu akan baik bagi Indeks Pembangunan Gender (IPM) Indonesia.
Merujuk laporan Human Development Report (HDR), IPM Indonesia berada pada level sedang dibanding negara di dunia lainnya.
Karena itu, Bamsoet mengaku sepakat dengan program Three Ends yang digagas Pemerintah, yakni menyelesaikan kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan manusia dan kesenjangan ekonomi.
"Ini demi meningkatkan pemberdayaan dan kualitas hidup perempuan. Kita harapkan dengan kerja keras bersama, IPM kita bisa semakin bagus," tutur Bamsoet.
https://nasional.kompas.com/read/2018/04/14/23300071/dpr-makin-produktif-jika-diisi-banyak-perempuan