Salin Artikel

Saat Jokowi Boncengkan Iriana Menembus Hujan di Agats, Asmat

Meski demikian, Jokowi dan Iriana tetap melaju menggunakan sepeda motor listrik hingga basah kuyup.

Momen ini diawali saat cuaca mendung menyelimuti Kota Agats, saat Jokowi dan Iriana meninjau pembangunan 1.000 rumah untuk masyarakat Asmat di Kampung Kayeh.

Benar saja, saat Jokowi dan rombongan hendak bertolak kembali ke landasan helikopter di Pelabuhan Agats menggunakan motor listrik, hujan deras pun turun.

Rupanya hujan tak menghentikan Jokowi dan Iriana. Jokowi tetap menarik gas motor listriknya.

Sementara, Iriana tampak berpegangan erat pada pinggang Jokowi. Badannya agak bungkuk berlindung di balik punggung Jokowi agar tidak terlalu kebasahan.

Namun, tetap saja baju putih yang dikenakan keduanya pun basah kuyup.

Tidak hanya Jokowi dan Iriana, para Paspampres, kepala daerah setempat hingga para menteri yang naik motor di belakang Jokowi juga tetap melaju dengan kondisi basah kuyup.

Masyarakat Agats tetap mengiringi mereka dari tepi jalan. Ibu-ibu, bapak-bapak hingga anak-anak menyambut Jokowi dengan riuh.

Saat Jokowi dan rombongan sudah setengah jalan, ibu-ibu yang berjualan buah-buahan dan sayur-sayuran sempat mencegat Jokowi beserta rombongan. Mereka berharap Jokowi mampir ke lapak dagangan mereka.

Paspampres kemudian memberikan penjelasan bahwa cuaca hujan dan Jokowi beserta rombongan harus segera kembali ke Timika untuk melanjutkan kunjungan kerja ke Sorong.

Jokowi kemudian mengutus salah seorang staf ajudan untuk membeli barang dagangan ibu-ibu tersebut. Akhirnya Jokowi dapat kembali melanjutkan perjalanannya.

Tiba di Pelabuhan Agats, Jokowi dan Iriana masuk ke kantor pelabuhan untuk berganti pakaian. Jokowi mengenakan kaos.

Sekitar pukul 15.45 WIT, Jokowi dan Iriana bertolak dari Agats menuju Timika untuk melanjutkan perjalanan ke Sorong. Jokowi dan rombongan menggunakan helikopter kepresidenan.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/12/21455031/saat-jokowi-boncengkan-iriana-menembus-hujan-di-agats-asmat

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke