Salin Artikel

Marak "Skimming" ATM, Jusuf Kalla Minta Bank Perbaiki Sistem

"Bank harus mengintrospeksi sistemnya. Itu tentu tanggung jawab bank masing-masing. Kalau terjadi begitu, berarti ada kelemahan di sistem yang harus diperbaiki," ujar Kalla di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).

Berdasarkan laporan yang ia terima dari kepolisian, ada 62 bank di Indonesia yang nasabahnya jadi korban pencurian uang dalam rekening melalui modus skimming.

Kalla juga meminta kepolisian terus memburu para pelaku tindak kejahatan tersebut agar nasabah di Indonesia merasa aman.

"Polisi harus menangkap mereka. Ini kriminal murni ya. Mereka memahami kelemahan yang ada ya. Karena itu mereka membobolnya," ujar Kalla.

Diberitakan, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, aksi pembobolan rekening melalui metode skimming di mesin ATM, mulai marak kembali. Oleh sebab itu, ia meminta bank menambah sistem keamanan.

"Bank harus mempunyai pengaman dan meningkatkan pengamanan, baik untuk kepentingan konsumen atau kepentingan bank sendiri," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa siang.

Setyo mengatakan, Polri telah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan otoritas bank untuk meningkatkan kesadaran soal lemahnya sistem perbankan. Menurut dia, pihak bank perlu melakukan pengecekan keamanan secara berkala.

"Jadi sistem atau software harus dicek pada kurun waktu tertentu. Jangan nanti kita lengah," kata Setyo.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/20/19383781/marak-skimming-atm-jusuf-kalla-minta-bank-perbaiki-sistem

Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke