Salin Artikel

Saksi Meringankan: Setya Novanto Kadang Tidur Tiga Jam Per Hari

Hal itu dikatakan Freddy saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (19/3/2018). Freddy menjadi saksi meringankan bagi Novanto.

"Satu malam kadang tidur cuma tiga jam. Saya sempat complain, itu tidak bagus. Tapi masyarakat datang dia terus layani. Dia melihat itu sebagai tugas yang dia pikul," ujar Freddy kepada penasehat hukum Setya Novanto.

Menurut Freddy, tamu-tamu yang datang ke rumah Novanto tidak pernah dibatasi waktu. Bahkan, terkadang masyarakat dari daerah pemilihan datang pada tengah malam.

Hal serupa juga dikatakan mantan staf ahli Setya Novanto, Melki Laka Lena. Melki yang kini menjabat Ketua DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebut bahwa kebiasaan Novanto itu sudah sejak ia menjabat sebagai ketua Fraksi Partai Golkar di DPR.

Menurut Melki, Novanto tak pernah membedakan latar belakang tamu yang berkunjung ke rumahnya. Tamu-tamu bahkan sudah berdatangan sejak pagi hingga tengah malam.

"Yang saya tahu, selain tamu yang terjadwal sekretaris, ada tamu yang datang mendadak. Kadang kalau di rumah, datang tamu dari segala lapisan masyarakat," kata Melki.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/19/13353241/saksi-meringankan-setya-novanto-kadang-tidur-tiga-jam-per-hari

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke