Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada April 2017. Hingga saat ini, Polri belum menemukan pelaku teror tersebut.
"Selamat kembali ke Indonesia Novel," ujar Amiruddin di kantornya, Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Meski senang, tapi Amiruddin mengaku pihaknya tak bisa berbuat banyak untuk membantu Novel dalam mengungkap siapa dalang di balik penyerangan dirinya.
"Kami di Komnas HAM memperhatikan perkembangan itu, tapi dalam proses seperti ini tentu kita menghormati langkah-langkah penyidikan yang dilakukan oleh polri," kata dia.
Karenanya, ia hanya bisa mengajak semua pihak menunggu hasil penyidikan yang dilakukan oleh Polri atas kasus tersebut.
"Hasilnya apa ya kita tunggu Polri lah untuk menyampaikannya ke publik seperti apa prosesnya. Karena Komnas HAM tidak bisa mencampuri upaya penyidikannya itu," kata dia.
Termasuk juga kata dia, menunggu upaya proses hukum lebih lanjut yang dilakukan oleh lembaga anti-rasuah.
"Kita menunggu juga animonya KPK seperti apa, sehingga proses pengungkapan peristiwa tindak pidana yang terjadi pada Novel itu bisa diungkap," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/22/13001671/penuntasan-kasus-novel-komnas-ham-mengaku-tidak-bisa-bantu-banyak