Salin Artikel

KKP: 156 Nelayan Bersedia Mengganti Cantrang, 31 Menolak

Hal ini menyusul keputusan Presiden Joko Widodo mengizinkan kapal nelayan cantrang kembali beroperasi selama masa peralihan alat tangkap ikan dari cantrang ke alat tangkap ikan yang lebih ramah lingkungan.

Berdasarkan siaran pers resmi KKP, Senin (5/2/2018), hingga pendataan hari ketiga pada Sabtu (3/2/3018) di Kota Tegal, Jawa Tengah, jumah nelayan yang bersedia beralih dari cantrang ke alat tangkap ikan ramah lingkungan, bertambah.

"Antusias nelayan sangat terlihat. Hingga hari ketiga, sebanyak 156 nelayan catrang menyanggupi mengganti alat tangkapnya. Itu ditandai dengan menandatangani surat pernyataan kesanggupan," ujar Ketua Tim Khusus Peralihan Alat Tangkap yang Dilarang Laksmana Madya (Purn) Widodo.

Dalam proses tersebut, sebanyak 31 pemilik kapal menolak mengganti alat tangkap. Mereka tetap bersikukuh menggunakan cantrang untuk menangkap ikan.

Selain di Kota Tegal, proses pendataan ulang, verifikasi serta validasi kapal nelayan cantrang juga direncanakan dilaksanakan di Batang, Pati, Rembang dan Pekalongan.

Widodo berharap, dalam proses itu, pemilik kapal nelayan yang datang langsung ke petugas. Hal ini demi mendapatkan data akurat terkait kondisi nelayan.

"Jika pemilik kapal nelayan tidak (datang langsung), pendaftaran akan ditolak. Si pemilik kapalnya harus datang langsung karena kita ingin data-data akurat dari si pemilik kapal," ujar Widodo.

Kapal "markdown"

Widodo menambahkan, pendataan ulang, verifikasi dan validasi di Kota Tegal juga menunjukkan bahwa masih ada kapal nelayan yang melakukan 'markdown'.

'Markdown' artinya ukuran kapal asli melebihi ukuran yang tertera di dalam surat izin berlayar.

"Jadi di dalam surat, tertera 30 GT, padahal aslinya ada yang 50 GT, ada yang 100 GT atau bahkan ada yang 155 GT," ujar dia.

Melalui pendataan ini, pihak KKP akan memperbaiki dokumen kapal supaya sesuai dengan ukuran aslinya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/05/14324301/kkp-156-nelayan-bersedia-mengganti-cantrang-31-menolak

Terkini Lainnya

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke