Menurut pengakuan Tonny, pulpen yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah itu merupakan hadiah pemberian dari mantan Menteri Perhubungan, Iganasius Jonan. Hal itu dikatakan Tonny saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (18/12/2017).
Tonny bersaksi untuk terdakwa Komisaris PT Adiguna Keruktama, Adi Putra Kurniawan.
"Pulpen itu saya terima dari mantan Menhub Pak Ignasius Jonan," ujar Tonny kepada jaksa KPK.
Menurut Tonny, pulpen itu sebagai hadiah saat ia berhasil menemukan black box atau kotak hitam pesawat Air Asia QZ8501, yang hilang kontak dan ditemukan di perairan Kalimantan pada Desember 2014.
Selain pulpen, dalam operasi tangkap tangan, petugas KPK juga menyita beberapa barang lainnya. Rinciannya yakni 5 buah keris, 1 tombak, lebih dari 5 jam tangan dan lebih dari 20 cincin serta batu akik dengan ikatan yang diduga lapis emas kuning dan emas putih.
"Keris itu dari guru spiritual saya, karena saya berdoa kepada Tuhan," kata Tonny.
Dalam kasus ini, Tonny merupakan tersangka setelah diduga menerima suap Rp 2,3 miliar dari Adi Putra Kurniawan. Suap tersebut terkait proyek pekerjaan di bawah Ditjen Perhubungan Laut.
Saat operasi tangkap tangan, petugas KPK menemukan 33 tas ransel yang terisi penuh dengan uang di kamar Tonny Budiono. Uang dalam berbagai mata uang tersebut senilai Rp 18 miliar.
https://nasional.kompas.com/read/2017/12/18/16540281/pulpen-mahal-mantan-dirjen-hubla-diberi-oleh-jonan