Salin Artikel

Usai Dakwaan Novanto Dibacakan, Golkar Akan Rapat Pleno Bahas Munaslub

Partai Golkar pun menyiapkan langkah khusus jika Novanto resmi menjadi terdakwa dalam kasus korupsi proyek pengadaan KTP elektronik tersebut.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyatakan, partainya akan menggelar rapat pleno di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2017).

"Agenda pleno besok adalah soal posisi Setya Novanto di praperadilan. (Jika) praperadilannya gugur (setelah dakwaan dibacakan)," ujar Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Rapat tersebut juga akan membahas tindak lanjut dari usulan 31 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat provinsi yang menghendaki digelarnya musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk memilih ketua umum baru pengganti Setya Novanto.

"Kedua, kami respons terkait permintaan lebih dari dua pertiga provinsi se-Indonesia untuk dilaksanakan munaslub," kata Ace.

Ace menganggap Munaslub Partai Golkar mendesak untuk segera digelar oleh DPP. Sebab, sambung Ace, terpilihnya ketua umum baru melalui munaslub akan segera mengakhiri kemelut di tubuh partai berlambang beringin itu.

Karena itu, ia mengatakan, rapat pleno besok sangat penting bagi Partai Golkar karena akan menentukan arah munaslub.

"Kami harap munaslub bisa selesaikan kemelut di Golkar dan urgensi munaslub ini agar segera lahirkan kepemimpinan baru di Golkar. Jadi rapat ini penting untuk konsolidasikan arah munaslub Golkar," ucap Ace.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/13/07210101/usai-dakwaan-novanto-dibacakan-golkar-akan-rapat-pleno-bahas-munaslub

Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke