Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan bahwa pihaknya mengundang 93 bakal calon kepala dan wakil kepala daerah yang akan bertarung di Pilkada serentak, 2018 mendatang.
Namun, rupanya tidak seluruhnya hadir dalam sekolah partai yang dilaksanakan sejak tanggal 10 hingga 14 Desember tersebut.
"Peserta yang diundang ada 93, tapi yang hadir 74. Tiga orang itu izin karena masih ada rapat konsolidasi. Tiga orang lagi sakit," ujar Komarudin dalam laporannya kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang hadi pada, Selasa (12/12/2017).
Salah satu calon kepala daerah yang tidak tampak dalam acara, Selasa ini, yakni pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas.
Kompas.com sempat bertanya kepada Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Organisasi Djarot Saiful Hidayat terkait ketidakhadiran mereka. Namun Djarot menjawab singkat.
"Oh, Azwar Anas kemarin datang kok," ujar dia sembari berlalu.
Djarot menambahkan, di sekolah partai, setiap calon kepala serta wakil kepala daerah akan mendapatkan materi dari berbagai sumber. Mulai dari menteri, kepala daerah dan ahli yang dinilai memiliki kinerja bagus.
"Mereka dipersiapkan betul agar ketika menjadi kepala daerah, mereka betul-betul paham tata pemerintahan, paham pengelolaan anggaran, paham apa tujuan dia menjadi kepala daerah, yaitu bagaimana bisa mewujudkan keadilan sosial, bagaimana dia bisa membangun semangat gotong royong," ujar Djarot.
Para pemateri sekaligus memberikan cara-cara teknis dalam mengelola pemerintahan atau mengelola keuangan pemerintahan.
Harapannya, para bakal calon kepala dan wakil kepala daerah itu tinggal mengimplementasinya setelah menang Pilkada.
"Beberapa kepala daerah yang bagus kita undang untuk bisa memberikan inspirasi bagi para calon kepala daerah sehingga 'best practices' ini bisa direplikasi di banyak tempat, terutama di mana PDI-P bisa memenangkan Pilkada," ujar Djarot.
https://nasional.kompas.com/read/2017/12/12/18130041/pdi-p-gelar-sekolah-bagi-calon-kepala-daerah-19-orang-tak-hadir