Salin Artikel

Garuda Indonesia "Delay", Calon Penumpang Kesal Tak Dapat Informasi yang Jelas

Nina (36), seorang calon penumpang tujuan Solo mengatakan, seharusnya ia dan penumpang lain berangkat pukul 13.30 WIB. Namun hingga Jumat sore, jadwal keberangkatan masih tidak jelas.

"Yang bikin saya dan calon penumpang lain protes adalah kami enggak mendapatkan informasi yang jelas mengenai segala sesuatunya. Mulai dari alasan delay yang berubah-ubah sampai waktu keberangkatan," ujar Nina kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon.

Kekesalan penumpang berawal ketika menjelang pukul 13.30 WIB, jadwal keberangkatan sesuai yang tertera pada tiket. Penumpang bertanya, mengapa Gate-16 menuju pesawat tak kunjung dibuka, padahal sudah hampir jadwal keberangkatan.

Petugas di Gate-16 awalnya tidak bisa menjawabnya. Namun, tidak beberapa lama kemudian, ia mengatakan bahwa calon penumpang tujuan Solo harus berpindah ke Gate-28.

"Saya sempat meminta pastikan dulu, apakah benar di Gate-28 atau enggak? Karena jaraknya ya jauh sekali dan kami tidak disediakan kendaraan apapun ke sana. Akhirnya petugas itu pastikan berangkat dari Gate-28," ujar Nina.

Di Gate-28, Nina dan calon penumpang lain hanya mendapati seorang petugas bandara. Petugas itu menjadi sasaran pertanyaan soal kepastian keberangkatan pesawat.

"Jawabannya, pesawatnya sudah siap. Tapi awak pesawatnya enggak ada. Dijawab begitu, kami bengong. Kok bisa?" ujar Nina.

Sang petugas sempat menginformasikan bahwa pesawat akan berangkat sekitar pukul 15.15 WIB. Namun, hingga melewati waktu tersebut, calon penumpang tetap tidak diperbolehkan naik ke pesawat. Kali ini, alasannya adalah cuaca buruk sehingga pesawat tidak mungkin tinggal landas.

Sekitar pukul 16.15 WIB, petugas kembali menginformasikan bahwa 20-30 menit dari waktu itu, calon penumpang dipersilahkan untuk memasuki pesawat.

"Tapi sampai sekarang (pukul 16.50 WIB), pesawat belum juga berangkat tanpa ada informasi yang jelas. Sempat saya tanya, memangnya pilotnya mogok? Petugasnya cuma bilang, memang ada crew rotation problem, begitu katanya," ujar Nina.

"Yang bikin kami kesal itu, karena kok kami enggak dikasih informasi yang jelas, ada apa ini? Enggak ada pemberitahuan delay, di layar juga keberangkatannya sesuai jadwal. Tapi ini enggak berangkat-berangkat," lanjut dia.

Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengakui ada keterlambatan dalam sejumlah penerbangan Garuda. Namun, hal itu bukan lantaran pilot mogok. Delay terjadi karena alasan cuaca.

"Kami dari Garuda Indonesia memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Tapi sekarang sebenarnya sudah proses recovery, kami butuh waktu sampai semuanya normal kembali," ujar Ikhsan saat dihubungi Kompas.com.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/01/17581541/garuda-indonesia-delay-calon-penumpang-kesal-tak-dapat-informasi-yang-jelas

Terkini Lainnya

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke