Salin Artikel

RAPBD DKI Menggelembung, Wakil Ketua KPK Minta Publik Jangan Berburuk Sangka

Hal ini disampaikan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, menanggapi dugaan adanya penggelembungan dalam RAPBD DKI.

"Jangan su'udzon dulu. APBD itu biasa naik turun, yang penting jangan dikeduk masuk ke area pribadi atau kelompok," kata Saut, lewat pesan tertulis, Selasa (21/11/2017).

Menurut Saut, korupsi bisa saja terjadi meski tidak ada penggelembungan anggaran. KPK, menurut dia, pernah menangani kasus semacam itu.

"Enggak ada penggelembungan juga kalau memang mau niat bisa juga kan. Seperti beberapa kasus yang sudah ditangani KPK," ujar Saut.

Soal apakah KPK akan memantau pembahasan RAPBD DKI ini, Saut mengatakan semua pemantauan adalah kerja dari KPK.

"Monitoring Itu bagian dari kerjaan KPK, karena itu amanah UU KPK," ujar Saut.

Sementara itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan proses pemantauan anggaran memang menjadi domain bagian pencegahan KPK.

Namun, apakah RAPBD DKI termasuk yang dikaji bagian pencegahan KPK, Febri belum dapat mengonfirmasinya.

"Apakah yang di DKI sudah termasuk dari domain kajian tersebut, saya harus pastikan," ujar Febri.

Sementara itu, soal ada atau tidak pemantauan atau pengawasan terhadap pembahasan RAPBD DKI, dirinya tidak bisa mengungkapkannya ke publik.

"Ada atau tidak pengawasan pihak KPK itu sebenarnya tidak perlu disampaikan ke publik," ujar Febri.

Meski begitu, pihaknya mempersilahkan publik yang mengetahui adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam RAPBD DKI, bisa melaporkannya ke KPK.

"Kalau memang masyarakat misalnya ada dugaan atau ada informasi yang didapatkan terkait dengan indikasi tindak pidana korupsi, itu bisa dilaporkan di pengaduan masyarakat. Itu berlaku untuk seluruh informasi yang ada," ujar Febri.

Pekan ini pembahasan RAPBD akan dimulai. Hari ini, DPRD DKI Jakarta menggelar paripurna untuk mendengarkan tanggapan gubernur atas pendapat fraksi-fraksi terhadap RAPBD 2018.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/21/20073841/rapbd-dki-menggelembung-wakil-ketua-kpk-minta-publik-jangan-berburuk-sangka

Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke