Salin Artikel

Pemasok Sabu dan Ekstasi Tak Tersentuh, Ini Alasan BNN

Namun, hanya ganja saja yang pemasoknya berasal dari tanah air, sementara sabu dan ekstasi mayoritas impor alias dipasok secara ilegal dari negara luar.

Ketika para pengedar yang masuk ke Indonesia tertangkap, BNN tidak bisa menyentuh produsen atau pemasoknya yang berada di negera asing. Hal tersebut karena faktor yuridis.

"Kita enggak bisa menyentuh itu karena yuridiksinya ada di negara lain," kata Kepala Bagian Humas Kombes Sulistiandriatmoko, saat ditemui usai acara diskusi bertema "Stop Narkoba Save Generasi Muda", di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2017).

Narkoba, menurutnya, kerap dipasok ke Indonesia melalui Malaysia.

Biasanya, BNN akan memberikan informasi ke penegak hukum di sana untuk menindaklajuti temuan masuknya narkoba ke Tanah Air.

Sejauh mana pihak Malaysia menindaklanjuti laporan itu, yuridiksi dan kewenangannya, menurut Sulis, ada di penegak hukum negeri jiran.

"Kalau kita mau sih kita bilang hentikan di sana dong, jangan masuk ke Indonesia. Tapi kan itu enggak bisa, kenyataanya keluar terus kok, masuk ke Indonesia. Itu faktanya demikian," ujar Sulis.

Modus Berubah

Seiring dengan penegakan hukum yang dilakukan terhadap pengedar yang membawa masuk barang haram itu ke Indonesia, modus operandinya pun berubah-ubah.

Kini untuk menghindari hukum Indonesia, Sulis mengatakan, para pengedar menggunakan modus ship to ship dalam memasok narkoba sehingga transaksinya terjadi di tengah laut.

"BNN tidak punyai kapal jadi harus bekerja sama dengan (TNI) Angkatan Laut, dengan Polair, dengan Bakamla, untuk bagaimana kapal-kapal itu, yang khusus memang berpatroli, lebih bisa diarahkan pada spot-spot yang rawan itu," ujar Sulis.

Untuk mencegah masuknya narkoba dari jalur darat, pihaknya bekerja sama dengan TNI yang menjaga perbatasan negara. Sementara untuk mengantisipasi pemasokan narkoba melalui jalur udara, pihaknya bekerja sama dengan Bea Cukai.

"Jalur udara Bea Cukai harus dikedepankan karena yang bersentuhan pertama kali dengan barang kargo masuk itu adalah pemeriksaan dari Bea Cukai," ujar Sulis.

Cukup banyak titik rawan yang menjadi jalur masuk ilegal barang haram tersebut ke Tanah Air. Dia menyebut jumlahnya bisa mencapai ribuan.

Oleh sebab itu, BNN bekerja sama dengan instansi tadi agar partroli yang mereka lakukan dapat diarahkan ke titik rawan penyelundupan narkoba ke Tanah Air.

"BNN punya data di mana rawan penyelundupan. Titik-titik mana yang rawan. Diharapkan dengan mengarahkan mereka berpatroli di titik rawan itu bisa mencegah atau mengurangi atau meredam pintu-pintu masuk," ujar Sulis.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/14/18061891/pemasok-sabu-dan-ekstasi-tak-tersentuh-ini-alasan-bnn

Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke