Salin Artikel

Buka Muktamar ke-7 DMI, JK Minta Masjid Dijaga dari Kelompok Radikal

Hal itu disampaikan JK saat membuka penyelenggaraan Muktamar ke-7 Dewan Masjid Indonesia di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (11/11/2017).

Menurut Kalla, ia tidak berbicara tentang apa yang harus dikotbahkan di dalam masjid. Namun, ia berharap agar khotbah yang disampaikan di masjid itu berupa pemahaman yang wasathiyha.

"Sekali lagi saya tidak bicara tentang apa yang harus dikhotbahkan. Tapi dengan menjaga moderasi, menjaga jalan tengah, maka akan baik. Kita menjaga jangan tiba-tiba masjid itu menjadi radikal, menjadi provokatif," kata Kalla.

Menurut Kalla, tak ada yang salah jika khotib menyampaikan kritik dalam khotbahnya. Namun, ia berharap kritik tidak ditujukan untuk hal yang positif atau dengan cara memprovokasi orang.

"Itu sangat penting. Dan itu sekali lagi pimpinan daerah tentu harus bermusyawarah ke bawah karena kita enggak punya sistem menginstruksikan. Kenapa, karena pola masjid kita beda dengan Brunei, Malaysia, Timur Tengah, Kuwait, Saudi dan macam-macam. (Tapi) pola kita adalah komunitas masyarakat," ujar Kalla.

Kalla menambahkan, sebagai negara dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta orang yang mayoritas Muslim, Indonesia memiliki sekitar 800.000 sampai 1.000.000 masjid.

Jarak satu masjid dengan masjid lainnya, lanjut Kalla, hanya sekitar 500 meter sampai dengan 1 kilometer.

Antar masjid terhubung dengan alat pengeras suara. Hal itu, menurut dia, suatu kekuatan yang luar biasa.

"Tapi yang berbahaya juga apabila ada kelompok yang menguasai secara ideologi. Karena itu kita menjaga bagaimana masjid itu betul-betul sesuai dengan idelogi masyarakat," ujar dia.

"Jangan datang-datang masjid dia balikan itu masjid menjadi radikal dan sebagainya, tentu ini tidak bagus. Inilah tugas kita semua dan menteri agama," tambah Wapres.

Dalam kesempatan itu pula, Kalla menyinggung hal lain, misalnya soal slogan DMI "memakmurkan dan dimakmurkan Masjid".

Ia berharap, seluruh program DMI bertujuan memakmurkan masjid sebagai tempat ibadah kepada Allah SWT, sekaligus pusat aktifitas sosial kemasyarakatan umat Islam.

Wapres juga menyinggung seputar 10 program DMI yang harus diselesaikan, di antaranya perbaikan peralatan pengeras suara di masjid-masjid.

Perbaikan peralatan pengeras suara ini penting karena 80 persen aktivitas di masjid ialah mendengarkan ceramah, sisanya menunaikan shalat.

"Jadi waktu soundsystem tidak bagus, maka 80 persen hilang manfaatnya," ujar Ketua Umum DMI tersebut.

Adapun muktamar ini merupakan agenda lima tahunan dan forum tertinggi dalam kepengurusan DMI yang diikuti oleh seluruh Pimpinan Pusat (PP), Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD) DMI.

Muktamar akan menentukan kepengurusan dan program kerja DMI 2017-2022.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/11/13193391/buka-muktamar-ke-7-dmi-jk-minta-masjid-dijaga-dari-kelompok-radikal

Terkini Lainnya

Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

Nasional
Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Nasional
Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke