Salin Artikel

Bertemu Dubes Myanmar, Wiranto Bahas Terorisme di Rakhine

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan isu kemanusiaan yang dialami oleh etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

"Hari ini, tadi Dubes Myanmar membicarakan banyak hal mengenai itu. Masalah pengungsian di Bangladesh yang sarat dengan problem kemanusiaan, kemudian juga bagaimana memisahkan antara masalah-masalah yang menyangkut pengungsian, masalah agama dan masalah politik," ujar Wiranto saat ditemui usai pertemuan.

Wiranto mengatakan, secara resmi pemerintah telah memberikan sejumlah solusi atas persoalan tersebut, salah satunya terkait terorisme.

Ia menekankan, pentingnya upaya Pemerintah Myanmar untuk mencegah kepentingan kelompok terorisme memasuki persoalan Etnis Rohingya.

"Tadi juga kami masuk dalam suatu wilayah pembicaraan di mana jangan sampai masalah-masalah di Myanmar itu dimasuki oleh kepentingan-kepentingan terorisme. Itu yang penting," ucap Wiranto.

"Indonesia pun pada saat memberikan kekuasaan NGO nya atau LSM membantu ke sana, kita juga tentu memberikan suatu filter ya jangan sampai membantu ke sana justru mencampuri urusan dalam negeri, jangan sampai. Tetapi betul-betul membantu untuk urusan kemanusiaan itu yang penting," kata Wiranto.

Selain itu, lanjut Wiranto, pemerintah tetap berkomitmen memberikan bantuan kepada Myanmar secara langsung.

"Semangat kita semangat solidaritas ASEAN ini bagaimana kita bisa mengambil bagian untuk memberikan solusi, membantu meringankan masalah-masalah yang ada di Myanmar dan kita tahu bahwa atas petunjuk Presiden langsung maka Bu Menlu Retno Marsudi telah melakukan banyak langkah secara langsung," kata Wiranto.

"Rohingnya bisa jadi magnet untuk para anggota kelompok terorisme datang ke sana," kata Suhardi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/9/2017).

Bahkan kata dia, dikhawatirkan dampaknya bisa sampai ke Indonesia, jika benar kelompok terorisme tersebut ikut terlibat dalam pusaran konflik Myanmar-Rohingnya.

"Diharapkan itu tidak terjadi. Karena, penanganan dan solusi untuk menyelesaikan konflik yang dilakukan Pemerintah Indonesia sangat bagus sekali," kata dia. 

Kekerasan terhadap warga Rohingya oleh militer Myanmar kembali terjadi pada Agustus 2017.

Hal tersebut menimbulkan kecaman dari berbagai negara, khususnya negara-negara di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia.

Aksi solidaritas digalang oleh berbagai elemen masyarakat. Mulai dari unjuk rasa di depan Kedubes Myanmar di Jakarta hingga penggalangan dana.

Akibatnya, ribuan minoritas Rohingya tanpa kewarganegaraan itu meninggalkan Myanmar.

Mereka memenuhi wilayah perbatasan kedua negara sejak pertempuran terbaru itu meletus. 

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/30/12251671/bertemu-dubes-myanmar-wiranto-bahas-terorisme-di-rakhine

Terkini Lainnya

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke