Salin Artikel

Susi Pudjiastuti Tenggelamkan 33 Kapal Asing di Natuna

Acara penenggelaman itu diawali dengan prosesi penyerahan dokumen barang bukti kapal pencuri ikan dari kejaksaan kepada Susi untuk dieksekusi dengan cara ditenggelamkan.

Prosesi itu dilaksanakan di geladak Kapal Perang Indonesia Karel Satsuitubun yang bersandar di Pelabuhan Selat Lampa.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Taufiqqoerrachman, Panglima Komando Armada TNI Bagian Barat (Koarmabar) Laksamana Muda Aan Kurnia, Bupati Natuna Hamid Rizal dan Staf Koordinator Satgas 115 Mas Achmad Santosa.

Setelah itu, Susi dan pejabat lainnya berpindah ke Kapal Pengawas Orca II milik Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menuju ke area penenggelaman dengan waktu tempuh 15 menit dari pelabuhan.

"Area ini sudah dinyatakan aman untuk dijadikan area penenggelaman kapal. Tidak mengganggu navigasi kapal," ujar Susi begitu Orca II tiba di area penenggelaman.

Susi kemudian memerintahkan agar kapal-kapal milik nelayan Vietnam, China, dan Thailand itu segera ditenggelamkan. Perintah petugas KKP dan TNI AL untuk menenggelamkan kapal-kapal itu pun keluar melalui mikrofon Orca II.

"Diperintahkan untuk menenggelamkan kapal-kapal itu. Satu, dua, tiga," demikian perintah dari salah seorang pejabat TNI Angkatan Laut dalam ruang kemudi.

Petugas KKP dan TNI AL yang berada di sekitar kapal-kapal pencuri ikan asing itu pun kemudian membuka papan penyumbat lubang di lambung kapal. Air laut memenuhi badan kapal dan perlahan-lahan kapal-kapal itu tenggelam.

Penenggelaman kapal kali ini tidak dilaksanakan dengan diledakkan atau dibakar seperti sebelumnya. Metode ini dinilai lebih ramah lingkungan, namun tetap dapat memberikan efek jera bagi nelayan asing pencuri ikan di wilayah Indonesia.

Adapun, perkiraan waktu hingga kapal benar-benar tenggelam, yakni satu hingga dua jam.

Dari buritan Orca II, Susi sempat melambai-lambaikan tangannya kepada petugas KKP dan TNI AL yang membantu penenggelaman kapal.

Pada Minggu ini, hanya sebanyak 10 kapal yang ditenggelamkan. Sisanya akan ditenggelamkam dalam dua hari ke depan.

Susi mengatakan, penenggelaman kapal pencuri ikan ini merupakan wujud mempertahankan aspek kedaulatan Indonesia.

"Kedaulatan menjadi hal yang sangat penting dan menjadi hal yang tidak boleh tidak, harus kita kuasai dan miliki," ujar Susi.

Semenjak mejabat Menteri KKP, Susi telah menenggelamkan sebanyak 317 kapal pencuri ikan di laut Indonesia. Selama itu pula, masyarakat Indonesia telah merasakan dampak positif.

Misalnya, stok ikan di laut melimpah, tangkapan ikan nelayan meningkat, nilai tukar para nelayan meningkat, ekspor hasil laut juga meningkat. Bahkan konsumsi ikan meningkat drastis.

Oleh sebab itu, Susi memastikan bahwa dirinya bersama-sama TNI, Polri, Badan Keamanan Laut dan Kejaksaan yang personelnya tergabung dalam Satgas 115 tidak akan henti-hentinya melakukan penegakan hukum di laut.

"Melihat angka-angka yang kita dapatkan, sudah saatnya memang kita bangkit. Kondisi ke depan harus kita betulkan dan harus kita jadikan momentum kemenangan merebut kembali kedaulatan ekonomi kemaritiman kita," ujar Susi.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/29/17545801/susi-pudjiastuti-tenggelamkan-33-kapal-asing-di-natuna

Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke