Salin Artikel

Jokowi: Sertifikat Dilapis Plastik, Jangan Jadi Jaminan Beli Mobil

Kepada para penerima, Jokowi berpesan agar mereka menjaga betul sertifikat yang baru diterima.

"Beri plastik. Setelah diplastik, simpan baik-baik, jangan sampai basah kehujanan. Ada genting bocor, kehujanan, jadinya rusak," ujar Jokowi di Lapangan Bola Jalan Raya Serpong Puspitek, Kota Tangerang Selatan, Rabu.

Sebelum dilapisi plastik, Jokowi juga berpesan agar sertifikat tanah itu difotokopi. Hal itu untuk menghindari pemilik tidak bisa mengurus sertifikat jika sertifikat itu hilang.

"Kalau ada fotokopinya gampang. Hilang, fotokopinya dibawa ke Kantor BPN, jadi lagi yang baru," ucap Jokowi.

Jangan buat beli mobil

Jokowi juga mewanti-wanti warga yang ingin menjaminkan sertifikatnya ke bank untuk mendapat dana segar. Namun, Jokowi berpesan, dana tersebut digunakan untuk hal yang produktif, jangan konsumtif.

"Jangan sertifikat dimasukkan ke bank, dapat Rp 300 juta, Rp 150 jutanya dibuat beli mobil. Ya sudah, tinggal tunggu waktu enam bulan saja pasti disita bank. Percaya sama saya," ujar Jokowi.

"Kalau memang mau beli mobil, (uang digunakan untuk membeli barang produksi), untungnya ada Rp 10 juta ditabung, Rp 15 juta ditabung. Dapat Rp 150 juta, baru beli mobil," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/11/19382911/jokowi-sertifikat-dilapis-plastik-jangan-jadi-jaminan-beli-mobil

Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke