Salin Artikel

Cerita Yasonna soal Keponakan yang Gagal Tes CPNS di Kemenkumham

Ketika menggelar telekonferensi dengan jajaran Kantor Wilayah Kemenkumham se-Indonesia yang dilaksanakan di Lantai 18 Gedung Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Jakarta, Senin (9/10/2017), Yasonna bercerita tentang keponakannya yang gagal menjadi PNS.

"Keluarga, adik saya kandung (bertanya), 'Gimana (anak saya) ini, Bang?' (Yasonna menjawab) Ya sudahlah, belajar anakmu baik-baik, sekeras-kerasnya dan sehebat-hebatnya," ujar Yasonna.

"Terakhir, (Yasonna bertanya ke adiknya), 'Gimana hasilnya?' (Adik Yasonna menjawab) 'Kalah, Bang'. Saya bilang, 'Ya itu berarti belum belajar sekeras-kerasnya'," ucap Yasonna seraya tertawa.

Yasonna menegaskan, seleksi penerimaan CPNS 2017 di kementeriannya harus bebas dari praktik calo, korupsi, kolusi dan nepotisme. Semua prosesnya harus melalui sistem, dan yang paling penting adalah transparan.

Ia sudah mengeluarkan instruksi kepada jajaran direktorat jenderal, inspektorat jenderal serta kantor wilayah Kemenkumham se-Indonesia untuk melaksanakan proses seleksi dengan benar. Jangan sampai ada praktik calo, korupsi dan kolusi.

"Jangan mencederai kepercayaan ini. Saya tegaskan, jika ada oknum Kemenkumham yang bermain, menjadi calo, kolusi atau praktik pungli, maka yang bersangkutan berhadapan dengan saya," ujar Yasonna.

Sebagai informasi, proses seleksi penerimaan CPNS 2017 kini sudah memasuki tahap kedua. Di Kemenkumham sendiri, jumlah pelamar mencapai 1.116.000 orang. Setelah diseleksi secara administrasi, jumlahnya menyusut menjadi sekitar 500 ribuan orang.

Adapun, formasi yang dibutuhkan Kemenkumham sendiri hanya 17.526 orang. Kebanyakan, mereka akan ditempatkan sebagai penjaga lembaga pemasyarakatan.

Penerimaan para penjaga lapas baru ini diharapkan menjawab persoalan di lapas selama ini.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/09/14095841/cerita-yasonna-soal-keponakan-yang-gagal-tes-cpns-di-kemenkumham

Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke