Salin Artikel

BNPB Sebut Gejala Erupsi Gunung Agung Kondisinya Mirip Saat 1963

"Berdasarkan pengalaman yang mengalami letusan tahun 1963, mereka mengatakan apa yang mereka rasakan saat ini hampir setiap hari terjadi gempa bumi itu hampir mirip dengan ketika tahun 1963, ketika Gunung Agung belum meletus," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta, Senin (25/9/2017).

Karena itu, masyarakat yang tinggal tak jauh dari kawasan gunung tersebut sudah meningkatkan kewaspadaannya demi menghindari bencana alam yang sama.

"Jadi dari tingkat kesiapsiagaan masyarakat pun meningkat," ucap Sutopo.

Setelah level kewaspadaan Gunung Agung dinaikkan menjadi awas, aktivitas erupsi Gunung Agung terus meninggi. Bahkan, Sutopo menyataka bahwa Gunung Agung masuk fase kritis. Terjadi gempa kecil yang frekuensinya rata-rata 500 kali dalam sehari.

"Meski sudah level awas, Gunung Agung belum tentu meletus. Kapan secara pasti Gunung Agung akan meletus tidak tahu. Tak ada instrumen yang bisa memastikan kapan gunung meletus. Tapi berdasarkan pengamatan potensinya meletus tinggi," kata Sutopo.

Ia pun bercerita, pada 1963-1964 silam Gunung Agung pernah meletus hampir setahun lamanya. Ketinggian letusannya mencapai 20 kilometer yang memuntahkan air sulfat dan membumbung tinggi ke angkasa.

Akibat letusan tersebut, kurang lebih 1.549 orang meninggal dunia, 1.700 rumah rusak dan 225.000 kehilangan mata pencaharian, serta 100.000 mengungsi.

"Letusannya ekslusif. Temperatur bumi turun akibat letusan Gunung Agung itu. Dampaknya sangat besar dan mematikan," kata dia.

Cegah terulang

Demi mencegah korban jiwa yang sama, BNPB terus melakukan upaya evakuasi para penduduk yang tinggal di dekat kawasan rawan bencana (KRB), terutama yang sudah dipetakan pihaknya yakni 9-12 kilometer dari Gunung Agung.

Tak cuma itu, sistem peringatan dini dan alat pemantau yang menggunakan satelit juga digunakan untuk meminimalisir korban jatuh yang sama.

"Saat itu belum ada sistem peringatan dini yang baik seperti sekarang. Jadi belum ada instrumentasi, kalau sekarang sudah ada. Termasuk berapa radius daerah yang harus kosong bagi masyarakat," kata Sutopo.

"Tahun 1963 itu belum ada hal itu, masyarakat tetap berada di sana, kemudian tiba-tiba terjadi letusan yang eksplosif yang seketika yang menimbulkan korban jiwa," ucap dia.

Pemahaman kepada penduduk akan bahaya letusan Gunung Agung pun terus diberikan. Ini termasuk persiapan menentukan titik lokasi pengungsian atau tempat evakuasi penduduk.

"Mereka akhirnya mengetahui bahwa Gunung Agung ketika hampir meletus mereka perlu melakukan evakuasi di mana. Titik-titik pengungsian pun sudah kami identifikasi, sudah kita siapkan bantuan logistik, personilnya. Bantuan yang lain termasuk kesehatan, sanitasi dan lainnya," tutur dia.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/25/20254071/bnpb-sebut-gejala-erupsi-gunung-agung-kondisinya-mirip-saat-1963

Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke