Hal itu disampaikan Adhyaksa dalam konferensi pers pelaporan jumlah donasi "Aksi Bumbung Kemanusiaan untuk Rohingya" yang digagas Gerakan Pramuka.
Ia mengatakan, saat Gerakan Pramuka berkunjung ke Myanmar, pengusiran dan pembantaian tak hanya dialami etnis Rohingya yang Muslim, tetapi etnis lain yang beragama Hindu.
"Bukan cuma orang Muslim yang diusir. Orang Hindu juga. Oang Rohingya (pemeluk) Hindu disuruh keluar juga, bahkan dibakar juga rumahnya. Jadi bukan cuma Muslim, yang Hindu juga mereka bakar (rumahnya)," kata Adhyaksa di Senayan, Jakarta, Sabtu (23/9/2017).
Baca: Rohingya Bukan Isu Agama, Umat Muslim hingga Buddha Galang Bantuan
Karena itu, dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada etnis Rohingya, yang dikedepankan Gerakan Pramukan ialah aspek kemanusiaannya.
Adhyaksa menambahkan, saat ini donasi yang digalang Gerakan Pramuka sudah terkumpul sebesar Rp 238 juta.
Ia melanjutkan, Gerakan Pramuka setelah ini akan kembali ke Myamar untuk mendistribusikam bantuan yang terkumpul.
Sebelumnya Gerakan Pramuka sudah mengirimkan bantuan ke Myanmar pada 29 Agustus lalu.
"Yang penting kita adalah kemanusiaannya, jadi kita kirim bantuan. Orang juga tidak mau seperti itu. Sesuai dengan Pancasila yaitu (sila) kemanusiaan yang adil dan beradab kemudian dijalankan juga dari apa yang menjadi amalan di Dasa Dharma Pramuka," lanjut dia.
Baca: Said Aqil: Pemerintah Cepat Tanggap Bantu Rohingya, Bukan Pencitraan
https://nasional.kompas.com/read/2017/09/23/18553831/adhyaksa-dault-krisis-rohingya-bukan-perkara-agama