Salin Artikel

Rembuk Nasional 2017 Kembali Digelar, Apa Saja yang Dibahas?

Permasalahan tersebut akan dibahas dan dicari solusi untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah dalam bentuk rekomendasi.

Ketua Pelaksana Rembuk Nasional 2017 Firdaus Ali mengatakan, forum yang melibatkan kelompok masyarakat lintas disiplin dan profesi ini akan menelaah tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK.

"Kalau ada kekurangan, ada masukan yang jadi corrective action. Sehingga apa yamg dilakukan dan direncanakan deviasinya semakin kecil," ujar Firdaus, di Kantor Dewan Pertimbangan Presiden RI, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2017).

Rembuk Nasional 2017 bertajuk "Membangun untuk Kesejahteraan Rakyat".

Dalam rembuk kali ini, ada 12 topik yang diangkat. Topik tersebut antara lain, pengelolaan polhukam dan ketahanan nasional; menata ekonomi, industri, dan perdagangan; menuju kedaulatan dan mengelola keamanan pangan; kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial; hingga merawat kebhinekaan dan memperkokoh NKRI.

Yang berbeda dari rembuk nasional ketiga tahun ini, adanya rembuk daerah yang terlebih dahulu digelar.

Rembuk daerah dilakukan secara terpisah di 16 universitas yang ada di 14 provinsi di Indonesia.

"Karena ada yang beda pendapat, ada yang punya pikiran lain, untuk mengelaborasi pendapat jadi satu usulan," kata Firdaus.

Nantinya, usulan rembuk daerah dibawa ke rembuk nasional yang akan dipusatkan di Jakarta.

Rembuk Nasional akan digelar pada 25 Oktober 2017 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dalam rembuk nasional sebelumnya, kata Firdaus, ada sejumlah rekomendasi yang telah diserahkan kepada presiden melalui Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan.

Rekomendasi itu ditujukan untuk perbaikan kinerja kementerian dan lembaga, terutama dalam pembangunan infrastruktur agar lebih merata.

"Ini sudah diakomodasi kementerian dan lembaga. Tentu tidak semua bisa diakomodasi. Bahan 2016 ini kami jadikan patokan dan diserahkan ke kelompok akademis," kata Firdaus.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/18/12353051/rembuk-nasional-2017-kembali-digelar-apa-saja-yang-dibahas

Terkini Lainnya

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke