Salin Artikel

Bakal ke Jerman, BURT Ingin Studi Banding Pembangunan Gedung DPR

Namun ia menegaskan, studi banding soal pembangunan gedung bukanlah agenda utama kunker ke Jerman pada 25 September hingga 2 Oktober 2017.

Menurut dia, kunjungan kerja tersebut sudah direncanakan sejak lama sehingga memang bukan murni dalam hal pembangunan gedung.

(baca: BURT DPR Bakal Kunjungi Jerman)

Dalam setahun, kata Hasrul, BURT mendapat jatah dua kali kunker. Tahun ini mereka sudah kunker ke Amerika Serikat dan berikutnya akan bertolak ke Jerman.

"Untuk melihat bagaimana penataan parlemen di sana (Jerman). Penataan, pelayanan gedungnya, kenyamanan gedung, pelayanan kepada tamu yang datang, keamanannya, fasilitasnya," ujar Hasrul saat dihubungi, Rabu (30/8/2017).

Ia menambahkan, studi banding pembangunan gedung baru menjadi salah satu agenda kunker karena momennya bertepatan dengan rencana pembangunan gedung baru DPR.

(baca: Menengok Gedung DPR yang Dinilai Sudah Tidak Layak...)

Hasrul juga mengatakan kunker menggunakan anggaran yang lama sehingga tak ada kenaikan.

"Ini anggaran yang lama, tidak ada kenaikan. Udah tahun lalu direncanakan kebetulan aja ini momennya sama (dengan rencana pembangunan gedung). Jadi lebih seksi gara-gara ada rencana pembangunan gedung," lanjut dia.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/30/16501071/bakal-ke-jerman-burt-ingin-studi-banding-pembangunan-gedung-dpr

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke