Salin Artikel

Viral Video Pertamax dan Pertalite Berwarna Sama, Ini Penjelasan Pertamina

Panji menganggap ada yang aneh dengan bahan bakar jenis Pertamax dan Pertalite yang dia beli. Menurut dia, kedua cairan tersebut memiliki warna hijau yang sama persis.

Panji mulanya menduga petugas SPBU salah mengisi bahan bakar dari nozzle atau selang bahan bakar.

"Emang iya warnanya sama? Penasaran, saya kembali ke SPBU tersebut untuk mengonfirmasi kebenarannya. Mungkin si tukang BBM salah nozzle," tulis Panji di laman Facebooknya.

Panji kemudian mendatangi kantor SPBU itu untuk meminta klarifikasi. Sepengetahuan dia, warna cairan Pertamax lebih gelap daripada Pertalite. Namun, yang Panji lihat, keduanya memiliki warna yang sama.

Saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Area Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Barat Yudy Nugraha mengatakan bahwa pihaknya telah mengecek langsung ke SPBU yang dimaksud.

Petugas juga sudah melakukan uji lab atas kandungan kedua cairan dari nozzle yang sama dengan bahan bakar di dua botol milik Panji. Sampel cairan diambil beberapa jam setelah menerima pengaduan Panji.

Hasilnya, kata Yudy, spesifikasi keduanya cocok dengan Pertamax dan Pertalite dan sudah sesuai standar.

"Produk Pertalite dan Pertamax di SPBU tersebut berdasarkan hasil pengecekan di lab on speck dengan RON Pertalite 90.2 dan Pertamax 92," ujar Yudy saat dihubungi, Rabu (16/8/2017).

Yudy mengatakan, Pertamax memiliki warna kebiruan, sementara warna Pertalite cenderung kehijauan. Pertamina membedakan warna bahan bakar satu dengan lainnya untuk membedakan jenis bahan bakar. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan seperti pengoplosan, penipuan, dan lainnya.

"Pada case di SPBU terlihat mirip, tapi warnanya masih berbeda," kata Yudy.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/16/16453681/viral-video-pertamax-dan-pertalite-berwarna-sama-ini-penjelasan-pertamina

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke