Salin Artikel

GP Ansor DKI Jakarta Dorong Pemprov Terbitkan Perda Terkait Intoleransi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan Pemuda (GP) Ansor wilayah DKI Jakarta mengusulkan agar Pemerintah Provinsi DKI menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) terkait intoleransi sebagai tindak lanjut dari Perppu No 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas UU No 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas).

Sekjen GP Ansor DKI Jakarta Dendy Z. Finsa mengatakan, penerbitan perda intoleransi diperlukan untuk mengantisipasi menguatnya ormas-ormas intoleran.

Keberadaan ormas intoleran tersebut dinilai merusak kehidupan sosial masyarakat yang beragam.

"Kami mendorong Perda. Belajar dari Pilkada kemarin itu kan terlihat adanya kelompok intoleran. Mereka kan mendapat panggung," ujar Dendy, dalam diskusi bertajuk 'Melawan Intoleransi dengan Perda, Perlukah?' di Kantor GP Ansor, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2017).

Dendy mengatakan, berkaca pada Pilkada DKI Jakarta 2017, isu suku dan agama menjadi komoditas politik.

Baca: Intoleransi Perburuk Prespektif Damai di Indonesia

Menurut dia, isu-isu terkait itu digunakan oleh kelompok tertentu untuk menyerang salah satu calon peserta pilkada.

Oleh sebab itu, menurut Dendy, Pemprov DKI memerlukan sebuah regulasi untuk mengantisipasi menguatnya praktik-praktik intoleransi dan diskriminasi.

"Tidak dipungkiri Jakarta menjadi barometer politik nasional. Enggak sehat kalau bernegara seperti ini," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Komisioner Komnas HAM Imdadun Rahmat berpendapat, menguatnya kelompok intoleran jelas terlihat, khususnya di kota besar seperti Jakarta.

Meski demikian, dia menilai, penertiban atau pembubaran ormas radikal hanya bisa dilakukan melalui instrumen hukum setingkat undang-undang atau Perppu.

Oleh karena itu, penerbitan Perda dirasa tidak mendesak.

Jika penerbitan Perda dirasa perlu, maka peraturan tersebut tidak perlu lagi mengatur soal pembatasan dan larangan, melainkan langkah pencegahan terhadap praktik diskriminasi dan intoleransi yang muncul dari pemikiran berbasis agama.

"Perda ini harus melawan diskriminasi dan membendung intoleransi yang muncul dari pemikiran berbasis agama dan kepercayaan. Perda sebaiknya tidak berisi pembatasan, tidak lagi mengatur soal laranga," kata Imdadun.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/04/19360371/gp-ansor-dki-jakarta-dorong-pemprov-terbitkan-perda-terkait-intoleransi

Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke