Salin Artikel

Kapolri Sebut Napi yang Kendalikan Jaringan Internasional Bisa Terancam Hukuman Mati

Aseng mengendalikan jaringan internasional dari balik jeruji sehingga bisa menyusupkan 1,2 juta butir ekstasi dari Belanda.

"Ancamannya memang hukuman mati dalam kasus ini (narkotika). Nanti tentunya kita akan tetap proses," ujar Tito, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Belum diketahui dengan cara apa narkotika itu diselundupkan ke Indonesia.

Tito mengatakan, Aseng akan diperiksa untuk menggali informasi terkait kasus ini.

Baca: BNN: Masih Ada Jaringan Narkoba yang Lebih Besar dan Masih Lolos

Aseng sebelumnya divonis bersalah dalam kasus narkotika yang ditangani Polda Metro Jaya.

Ia memastikan, hukuman Aseng yang sebelumnya 15 tahun akan diperberat.

"Kita harap jaksa dan hakim mempertimbangkan yang bersangkutan adalah residivis, kita minta dikenakan hukuman mati," kata Tito.

Direktur Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto mengatakan, Aseng mengetahui jalur peredaran narkotika dari Belanda ke Indonesia.

Pihaknya telah menyurati Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk memberi izin memeriksa Aseng.

"Insya Allah hari Rabu penyidik akan berangkat ke Cilacap untuk memeriksa yang bersangkutan Di situ kita akan tahu jalurnya dari mana," kata Eko.

Baca: 1 Ton Sabu yang Diselundupkan dari China Senilai Rp 2 Triliun

Eko mengatakan, koordinasi akan dilakukan dengan jaksa penuntut umum terkait hukuman Aseng.

Biasanya, jika terpidana dua kali melakukan perbuatan yang sama, akan ada lemberatan hukuman satu pertiga kali dari hukuman sebelumnya.

"Kiranya adanya informasi ini tadi yang disampaikan oleh Ibu Menteri (Menteri Keuangan Sri Mulyani), ada kebijakan untuk para narapidana mati ini segera diajukan untuk eksekusi mati," kata Eko.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/01/15552501/kapolri-sebut-napi-yang-kendalikan-jaringan-internasional-bisa-terancam

Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke