Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Prabowo Pastikan Bukan Pembuat Spanduk #JKWBersamaPKI

Kompas.com - 05/12/2018, 19:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Suhud Aliyudin membantah pihaknya membuat spanduk bertuliskan #JKWBersamaPKI.

"Kami pastikan spanduk provokatif seperti itu tidak dibuat oleh BPN Prabowo-Sandi. BPN memiliki standar dalam pembuatan spanduk kampanye. Di antara isinya tidak boleh menyinggung pihak lain," kata Suhud melalui pesan singkat, Rabu (5/12/2018).

Ia mengharapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan kepolisian, mengambil tindakan jika ditemukan spanduk bernada provokatif yang berpotensi memicu kegaduhan di masyarakat.

Ia berharap, semua pihak bisa menahan diri danmencari kejelasan jika menemukan spanduk bernada provokatif seperti itu.

Saat ditanya apakah ada kekhawatiran kemunculan spanduk tersebut memunculkan persepsi negatif dari publik terhadap kubu Prabowo-Sandiaga, ia mengaku tak khawatir.

"Tidak (khawatir). Karena masyarakat kita sudah cerdas. Mereka sudah bisa menilai mana informasi yang benar dan yang palsu," lanjut dia.

Baca juga: Bawaslu Cari Pemasang Spanduk #JkwBersamaPKI

Sebelumnya, Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Puadi menyebut belum menerima laporan masyarakat terkait pemasangan spanduk itu.

Meski demikian, ia mengatakan, masyarakat telah mencopot spanduk itu karena isinya dinilai bisa menimbulkan keributan.

"Belum (ada laporan). Tapi sudah diturunkan dari jam 09.40 WIB," kata Puadi, Selasa (4/12/2018).

Kompas TV Presiden Joko Widodo, menyanggah pernyataan Prabowo Subianto di forum internasional, yang menyebut korupsi di Indonesia ibarat penyakit kanker stadium 4. Menurut Jokowi, capaian indeks persepsi korupsi Indonesia, jauh membaik. Presiden meminta pihak yang berkomentar harus berdasarkan data. Presiden juga berjanji, terus memperbaiki sistem pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com