Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tersangka Penyerang Markas Polda Sumut Ikut Survei Lokasi

Kompas.com - 26/06/2017, 18:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang tersangka kasus penyerangan Markas Polda Sumut pada Minggu (25/6/2017) kemarin berperan melakukan survei kondisi markas polda itu bersama dua terduga teroris lainnya pada minggu sebelumnya.

Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Komisaris Besar Rina Sari Ginting, Senin, mengatakan, polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus itu. Dua tersangka adalah AR (30) dan SP (47), yang ditembak polisi pada saat penyerangan kemarin.

Tersangka ketiga yaitu BB. Dia ikut melakukan survei kondisi Markas Polda Sumut bersama para terduga teroris lainnya seminggu sebelumnya.

"Dia (BB) itu turut membantu. Nah, perannya itu dia menyurvei satu minggu sebelumnya bersama dengan pelaku," kata Rina, saat dihubungi dari Jakarta.

BB menurut Rina sudah ditingkatkan statusnya dari saksi menjadi tersangka. Para terduga teroris diduga sengaja melakukan survei untuk memetakan lokasi Markas Polda Sumut yang nanti menjadi sasaran.

Masih didalami apakah dalam survei itu sekaligus dilakukan penggambaran denah atau peta kantor polda.

"Dia itu menyurvei dan membuat peta. Peta itu apakah itu seperti gambar saya enggak (belum) melihat bentuk fisiknya ya," ujar Rina.

AR dan SP menyerang Mapolda Sumut, Minggu kemarin pukul 03.00 WIB. Setelah melompat pagar, pelaku menyerang polisi yang tengah beristirahat di salah satu dari tiga pos penjagaan.

Ketika menyerang, menurut polisi, pelaku meneriakkan takbir. Aiptu Martua Sigalinging yang sedang berada di pos tewas ditikam di leher, dada, dan tangan dengan menggunakan senjata tajam.

Lihat juga: Kronologi Penyerangan Markas Polda Sumut oleh 2 Terduga Teroris

Pelaku juga mencoba membakar ruangan pos. Salah satu rekan Aiptu Martua, Brigadir E. Ginting kemudian meminta tolong kepada anggota Brimob yang ada di pos lainnya.

Dari pos I, tiga anggota Brimob, yakni Brigadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali langsung bergerak cepat mendatangi Brigadir E Ginting. Seketika itu melakukan tembakan terhadap kedua pelaku.

Kasus penyerangan ini sedang ditangani Densus 88.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com