Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Rusia: Barter Sukhoi dengan Karet Indonesia Masih Didiskusikan

Kompas.com - 07/06/2017, 16:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin tidak memberikan banyak informasi mengenai wacana barter pesawat Sukhoi asal Rusia dengan karet asal Indonesia.

Galuzin yang ditemui usai pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Selasa (7/6/2017), menyampaikan bahwa hingga saat ini implementasi imbal dagang tersebut masih dalam pembahasan kedua negara.

"Proyek yang Anda sebut itu (imbal dagang) saat ini masih kami diskusikan, untuk memberikan benefit di masa depan bagi kedua negara," kata Galuzin.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai berapa kisaran nilai perdagangan di antara kedua komoditas yang dipertukarkan, Galuzin belum dapat memberikan perkiraan.

Demikian juga ketika ditanyakan target imbal dagang ini bisa diimplementasikan.

"Saya tidak bisa menyebutkan angkanya berapa dan kapan momennya," kata Galuzin.

Sebelumnya dikabarkan, Pemerintah Rusia tertarik dengan produk karet asal Indonesia. Minat tersebut disampaikan Rusia menanggapi kebijakan pemerintah Indonesia dalam implementasi imbal dagang dengan negara produsen senjata.

(Baca: Rusia Ingin Barter Sukhoi dengan Karet asal Indonesia)

 

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, produk karet yang diminati itu adalah karet remah atau crumb rubber.

Dengan Rusia, produk yang diinginkan oleh Pemerintah Indonesia adalah pesawat tempur Sukhoi.

Oke menyebutkan, nilai imbal dagang yang dilakukan dengan Rusia mencapai 600 juga dollar AS atau sekitar Rp 7,98 triliun (kurs Rp 13.300).

Kompas TV Atraksi Sukhoi Hibur Warga di Pantai Losari Makassar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com