Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Pelaku Bom Kampung Melayu Jaringan Terorganisasi

Kompas.com - 26/05/2017, 16:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan bahwa pelaku penyerangan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur bukan pelaku tunggal.

Menurut Wiranto, pelaku pengeboman di Kampung Melayu merupakan bagian dari jaringan terorganisasi.

Hal tersebut disampaikan Wiranto usai rapat koordinasi terbatas (rakortas) bersama sejumlah instansi keamanan seperti TNI, Polri, BIN, dan lainnya.

(Baca: Pasca-ledakan Bom Kampung Melayu, Polisi Tingkatkan Keamanan Obyek Vital)

"Kesimpulan kita ini bukan lone wolf, bukan perorangan, tapi sudah merupakan suatu jaringan yang terorganisasi yang merencakan pengeboman itu," kata Wiranto, di Kantor Menkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (26/5/2017).

Menurut Wiranto, aparat keamanan sedang mengejar dalang aksi pengeboman yang menewaskan tiga polisi dan melukai 11 orang lainnya. Dua pelaku juga tewas dalam kejadian ini.

"Kita akan kejar. Kita butuh kerja sama dan bantuan masyarakat untuk bagaimana menanggulangi aksi teroris ini. Kita juga harus libatkan masyarakat, tidak mungkin aparat berdiri sendiri," ujar Wiranto.

(Baca: ISIS Klaim Serangan Bom di Kampung Melayu, Ini Kata Polisi)

Wiranto mengatakan, pola serangan teror di Kampung Melayu hampir sama dengan yang terjadi di Manchester, Inggris.

Karena pelaku teror sama-sama ingin menunjukan eksistensi mereka. Kemudian pelaku ingin menimbulkan korban sebanyak-banyaknya.

"Oleh karena itu untuk mengatasi hal seperti itu maka aparat polisi dan yang terkait sedang mengejar dan menuntaskan pelaku bom Kampung Melayu beserta jaringannnya," ujar Wiranto.

Kompas TV Satu Pelaku Bom Kampung Melayu Seorang Tukang Jahit

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com