Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Serukan Konferensi Asia Afrika Jilid II

Kompas.com - 18/04/2017, 12:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menyerukan digelarnya kembali Konferensi Asia Afrika (KAA) kedua.

Hal itu ditegaskan Megawati melalui pidatonya mewakili keluarga proklamator Ir. Soekarno dalam acara peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

"Saya berharap suatu saat di tanggal yang sama dengan hari ini kita dapat bertemu kembali. Konferensi Asia Afrika yang berikutnya," ujar Megawati.

(baca: Saat Megawati Diapit oleh Jokowi-JK...)

Megawati melihat bahwa zaman sudah berubah. Dunia saat ini sudah saling terkoneksi akibat globalisasi dan pasar bebas.

Di sisi lain, negara-negara di Asia Afrika masih diliputi sejumlah persoalan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah konflik antarsaudara.

"Benar kita telah merdeka. Tapi lihat ke dalam negeri kita masing-masing. Di beberapa negara lintas Asia Afrika terjadi konflik. Ada yang disebabkan perebutan wilayah atau percikan isu SARA yang mengarah ke isu disintegerasi," ujar Megawati.

"Bahkan terkadang argumentasi masing-masing agama, tindakan penghilangan nyawa manusia dianggap sebagai kebenaran," lanjut dia.

(baca: Megawati Sebut Kemerdekaan Palestina Utang Konferensi Asia Afrika)

Hasil KAA 18 hingga 24 April 1955 bernama Dasasila Bandung, kata Megawati, harus dilanjutkan oleh negara-negara pengikut KAA untuk merespons persoalan yang terjadi di era saat ini.

"Sudah saatnya kita menggunakan peristiwa sejarah KAA sebagai sebuah pisau tajam, yaitu pisau analisis. Mari kita bersama merumuskan definisi problem yang lahir di abad 21. Putuskan bersama langkah dan strategi," ujar Megawati.

"Sudah saatnya kita bertindak bersama Dasasila Bandung yang telah dinyalakan para pemimpin kita di abad 20," lanjut dia.

Pada akhir pidatonya, Megawati mengutip kembali pesan yang pernah dilontarkan Bung Karno dalam pidato KAA 62 tahun silam.

"Hidup dan biarkan hidup. Bersatulah dalam keberagaman. Live and let live, Unity in Diversity," tutup Megawati.

Hadir dalam acara itu, Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, jajaran menteri Kabinet Kerja serta sejumlah utusan negara-negara yang mengikuti KAA.

Kompas TV Mengenang Peristiwa KAA yang Jadi Inspirasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com