Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Minta Warga di Lokasi Longsor Ponorogo Segera Direlokasi

Kompas.com - 02/04/2017, 12:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa meminta Pemerintah Kabupaten Ponorogo merelokasi warga yang menjadi korban tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Dia tak ingin kejadian serupa terjadi karena kondisi geografis yang tak memungkinkan dijadikan permukiman.

"Mengingat daerah tersebut menyandang status rawan bencana," ujar Khofifah dalam siaran pers, Minggu (2/4/2017).

Khofifah menilai, bencana tanah longsor Ponorogo diakibatkan meningkatnya jumlah lahan kritis, berkurangnya tutupan lahan, dan degradasi lingkungan.

Selain itu, berkurangnya resapan air dan pertanian yang tidak memperhatikan konservasi lingkungan juga mengakibatkan tanah tidak kuat menumpu beban. Oleh karena itu, perlu upaya sistematis dan terstruktur dalam menanganinya.

"Masyarakat pun perlu ditingkatkan perilaku sadar bencana," kata Khofifah.

Menurut Khofifah, ada peningkatan pengetahuan soal bencana di masyarakat. Namun, perilaku dan budaya mereka terhadap lingkungan masih sama dengan sebelumnya. Pemahaman itu belum seluruhnya diterapkan saat ini.

(Baca juga: Detik-detik Mencekam bagi Warga Saat Longsor Terjang Ponorogo)

Untuk mencegah longsor Ponorogo kembali terjadi, lanjut Khofifah, perlu dilakukan reboisasi terhadap sejumlah lahan kritis. Tak hanya akan mengurangi potensi tanah longsor, namun juga meningkatkan kualitas air, menaikkan posisi muka air tanah, penyediaan air saat kekeringan, dan konservasi sumber daya air tanah.

"Perlu upaya berkelanjutan yang melibatkan semua pihak sehingga kejadian seperti ini tidak terulang," kata Khofifah.

Berdasarkan data Kementerian Sosial, sebanyak 28 warga masih tertimbun material longsor. Sementara yang berhasil selamat sebanyak 20 orang luka ringan dan tiga orang luka berat.

Adapun jumlah rumah yang tertimbun material longsor sebanyak 32 rumah.

Evakuasi untuk mencari korban hilang longsor Ponorogo menggunakan lima alat berat. Lima alat berat itu dua dari Pemkab Ponorogo, dan tiga sisanya dari Pemkab Trenggalek, Pemkab Pacitan, dan Pemkab Madiun.

Khofifah mengatakan, proses evakuasi sempat terhenti lantaran faktor cuaca. Kondisi tanah juga masih terus bergerak dan tidak ada penerangan listrik. Selain itu juga karena tidak ada alat berat untuk menyingkirkan material longsor.

(Baca juga: 1,5 Jam Menggali, Petugas Temukan Satu Jasad Korban Longsor Ponorogo)

 

Kompas TV Longsor, 26 Warga di Desa Ini Hilang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com