Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Malaysia dan Singapura Titik Transit Suplai Narkotika ke Indonesia

Kompas.com - 31/03/2017, 11:01 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan, ada 11 negara yang menyuplai narkotika ke Indonesia.

Sebelum bermuara di Indonesia, narkotika tersebut transit terlebih dahulu di Singapura dan Malaysia.

"Semua muara akhirnya di Indonesia, mereka melalui dua negara subtransit, yaitu Malaysia dan Singapura," kata Budi, dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Budi mengungkapkan, hingga saat ini, Indonesia belum bisa bekerja sama dengan dua negara tersebut untuk mengungkap jaringan besar narkotika.

Salah satunya karena terbentur aturan di masing-masing negara. Misalnya, aturan mengenai penindakan hukum yang tak bisa dilakukan jika tidak dilakukan di negara tersebut.

"Tapi permasalahannya itu masuk ke daratan Indonesia," ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Di sisi lain, Budi mencontohkan, Australia sempat melayangkan protes saat wilayahnya kemasukan 7 kilogram narkotika dari Indonesia.

Sedangkan yang masuk ke Indonesia mencapai berton-ton. Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, lemah secara geografis untuk menekan masuknya narkotika.

Dengan banyaknya "pelabuhan tikus" di sejumlah titik, narkotika dapat masuk dari berbagai penjuru. Padahal, ada 72 jaringan aktif narkotika yang termonitor.

Barang yang didistribusikan disembunyikan sehingga BNN juga tidak mengetahui di mana barang tersebut sebelum ada yang memesan.

Setelah dipesan, baru bisa ditelisik dan disita.

Budi mengatakan, jika operasi penindakan narkotika semakin giat dilakukan, maka narkotika yang ditemukan akan semakin banyak. 

Ia mengingatkan, memberantas peredaran narkotika merupakan tugas seluruh kementerian/ lembaga dan masyarakat Indonesia.

"Presiden menyatakan Indonesia darurat narkoba tapi belum semua kementerian/lembaga berbuat untuk itu. Tidak bisa serahkan saja pada BNN dan Polri, selesai. Mana mungkin dengan kondisi demikian," kata Budi.

Kompas TV Ada Apa dengan Artis dan Narkoba?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com