Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wafatnya Patmi dan Solidaritas Perjuangan untuk Para Petani Kendeng

Kompas.com - 22/03/2017, 06:57 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar wafatnya Patmi (48 tahun) mengundang reaksi solidaritas dari berbagai pihak terhadap perjuangan para petani dalam menjaga kelestarian kawasan Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah.

Patmi merupakan salah seorang petani perempuan asal Pati yang melakukan aksi mengecor kaki di depan Istana Negara Dia mengalami serangan jantung dan meninggal dalam perjalanan dari kantor LBH Jakarta menuju Rumah Sakit St. Carolus, Salemba, Jakarta Pusat pada Selasa (21/3/2017) dini hari.

Sejumlah perwakilan lembaga swadaya masyarakat hadir sebagai bentuk solidaritas dalam konferensi pers yang digelar oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), pendamping hukum para petani Kendeng, di kantor LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2017) pukul 14.00 WIB.

(Baca: Patmi Tidak Mau Pulang karena Ingin Tetap Berjuang untuk Kendeng...)

Kepala Divisi Hukum Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak kekerasan (Kontras) Haris Azhar dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika turut memberikan pernyataan dalam konferensi pers tersebut.

Selain itu, hadir pula beberapa aktivis perempuan, relawan dari komunitas subkultur Punk dan organisasi mahasiswa seperti Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Patmi berkerudung biru (48 tahun) salah seorang petani perempuan asal kawasan Pegunungan Kendeng yang melakukan aksi mengecor kaki di depan Istana Negara, Jakarta, meninggal dunia pada Selasa (21/3/2017) dini hari. Patmi mengalami serangan jantung dan meninggal dalam perjalanan dari kantor LBH Jakarta menuju Rumah Sakit St. Carolus, Salemba, Jakarta Pusat.
"Netizen" berduka

Wafatnya Patmi juga mengundang reaksi di media sosial. Berita duka yang diunggah oleh seorang netizen bernama Isni Handono di akun facebooknya, mendapat puluhan reaksi dan dikomentari oleh belasan orang.

Tidak sedikit juga netizen yang membagikan kabar wafatnya Patmi melalui akun media sosialnya.

"Turut beduka cita sedalam-dalamnya dan tunduk hormat kami pada Bu Patmi yang gugur dalam perjuangan. Rest in Pride. #KendengBerduka," tulis akun Yayasan Kalyanamitra.

Sementara itu, beberapa orang pemilik akun media sosial Instagram juga mengunggah foto Patmi beserta ungkapan solidaritas, salah satunya musisi asal Bali I Made Ari Astina atau akrab disapa Jerinx.

(Baca: Seorang Petani Kendeng Wafat, Istana Minta Aksi Mengecor Kaki Dihentikan)

"Turut berduka atas berpulangnya salah satu Kartini pejuang Kendeng," tulis pemain drum dari grup band Superman Is Dead itu.

Untuk menghormati sosok Patmi, YLBHI pun menggelar acara doa bersama di kantor LBH Jakarta, Selasa (21/3/2017) pukul 19.00 WIB.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Patmi berkerudung biru (48 tahun) salah seorang petani perempuan asal kawasan Pegunungan Kendeng yang melakukan aksi mengecor kaki di depan Istana Negara, Jakarta, meninggal dunia pada Selasa (21/3/2017) dini hari. Patmi mengalami serangan jantung dan meninggal dalam perjalanan dari kantor LBH Jakarta menuju Rumah Sakit St. Carolus, Salemba, Jakarta Pusat.
Kegigihan Patmi

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com