Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di India, Wiranto Sebut Indonesia Buru Teroris hingga Kelompok Terakhir

Kompas.com - 15/03/2017, 11:51 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menjadi pembicara dalam Counter Terrorism Conference (CTC) 2017, di New Delhi, India, Selasa (13/4/2017).

Dalam kesempatan itu, Wiranto memaparkan bagaimana Pemerintah Indonesia merespons berbagai ancaman terorisme melalui pendekatan keras dan pendekatan halus.

Dengan pendekatan keras, kata Wiranto, aparat keamanan berhasil menewaskan para pimpinan teroris di Indonesia, seperti pembuat bom Dr. Azhari, ahli propaganda Nurdin M. Top dan pimpinan kelompok teroris di Poso, Santoso.

“Kami menggunakan dua pendekatan, yakni pendekatan keras dan lembut. Dalam pendekatan keras kami memburu grup-grup teroris, memecah mata rantai mereka dan melakukan penegakan hukum yang terus menerus,” ujar Wiranto melalui keterangan tertulisnya, Rabu (15/3/2017).

“Ini menunjukan bahwa Indonesia tidak pernah menoleransi adanya teroris dan kami berkomitmen untuk mengejar hingga kelompok terakhir,” kata dia.

Selain itu, lanjut Wiranto, dalam melawan teroris Pemerintah Indonesia juga menggunakan pendekatan halus, melalui deradikalisasi atau program melawan radikalisasi yang dijalankan oleh Badan Nasional Penanganan Teroris (BNPT).

“Untuk melawan propaganda, kita harus menggunakan narasi yang efektif untuk melawan propaganda mereka dan juga penting untuk mencegah mereka untuk mendapatkan akses lebih terhadap teknologi,” papar Wiranto.

Menurut Wiranto, ancaman terorisme akan selalu ada. Oleh sebab itu, seluruh negara di dunia perlu menguatkan kerja sama, baik secara bilateral, regional maupun global untuk melawan ancaman teroris.

Tantangan kedepan, kata Wiranto, adalah menerapkan berbagai strategi, seperti memperkuat pelaksanaan hukum, mengontrol perbatasan, serta pertukaran informasi antara negara asal, transit dan negara tujuan.

Dia berharap pertemuan seperti Counter Terrorism Conference (CTC) ini dapat menjadi pemersatu berbagai negara untuk melawan teroris.

“Harapan saya, semua keinginan, perspektif, program dan rencana-rencana dalam melawan teroris dapat terus terealisasikan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com