Bom Bandung Dirakit di Rumah Salah Satu Tersangka

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, salah satu pelaku bom Bandung, Agus Sujatno alias Abu Muslim menyulap rumahnya menjadi laboratorium pribadi.

Di rumah itu, ia bersama Yayat Cahdiyat merakit bom panci yang meledak di Lapangan Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kabupaten Bandung.

"Kami menganalisa, kami simpulkan bahwa bom yang meledak di Pandawa ini dibuat di lab di rumah ini, di Batu Nunggal," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/3/2017).

Kecamatan Batu Nunggal merupakan tempat tinggal Agus, tepatnya di Jalan Kebung Gadang 3, Kelurahan Maleker, Kecamatan Batu Nunggal, Kota Bandung.

Polisi menemukan kesamaan antara rakitan bom yang ditemukan di rumah Agus dengan yang meledak di Lapangan Pandawa.

"Jenis baterai sama, pancinya sama hanya volumenya berbeda, dan rangkaian detonatornya sama," kata Martinus.

Sehari setelah ditangkap 7 Maret 2017, polisi menggeledah rumahnya. Di sana, ditemukan banyak bahan kimia yang digunakan sebagai rangkaian bom panci.

Ditemukan juga 12 kilogram triacetone triperoxide (TATP) yang langsung didisposal agar tidak meledak.

Karena TATP tergolong bahan peledak primer yang sensitif jika terkena benturan maupun panas. Bahan tersebut juga punya daya ledak tinggi.

Yayat meledakkan bom rakitannya di Taman Pandawa Bandung, depan Kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Senin (27/2/2017) pagi.

Setelah meledakkan bom tersebut, Yayat melarikan diri ke kantor Kelurahan Arjuna. Di sana, terjadi baku tembak antara dia dengan Densus 88.

Yayat sempat menantang Densus 88 untuk membebaskan rekan-rekannya yang ditahan dalam kasus terorisme.

Petugas Brimob Polda Jawa Barat kemudian melumpuhkan Yayat dengan sejumlah tembakan, setelah negosiasi gagal.

Ia kemudian tewas dalam perjalanan ke rumah sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung.