Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaftar Calon Komisioner Komnas HAM Mencapai 132 Orang

Kompas.com - 06/03/2017, 19:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Panitia Seleksi Komisioner Komnas HAM, Jimly Asshiddiqie menyatakan hingga saat ini calon Komisioner Komnas HAM yang mendaftar dalam proses seleksi mencapai 132 orang.

Hal itu menunjukan peningkatan yang cukup berarti mengingat di akhir Februari jumlah pendaftar hanya 68 orang.

"Jadi sampai hari ini Komnas HAM sudah terdaftar calonnya 132 dan kami buka pendaftaran sampai tanggal 22 maret. Masih ada waktu. Siapa saja yang punya idealisme untuk mengawal proteksi dan penghormatan HAM, sangat dibutuhkan Indonesia," kata Jimly di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/3/2017).

Bila dibandingkan dengan proses pendaftaran komisioner di lembaga lain, pendaftar sebagai Komisioner Komnas HAM memang sepi peminat. Di lembaga lain seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pendaftarnya bisa mencapai ribuan orang.

"Nah soal pelanggaran HAM ini, yang menyangkut rasa tidak adil, di masyarakat kita ini kurang populer. Maka kami ingin siapa saja yang idealis, tokoh aktivis, kemudian para mantan pejabat yang punya concern pada masalah kemanusiaan, tolong segera daftarkan diri," tutur Jimly.

(Baca: Sepi Peminat, Pendaftaran Komisioner Komnas HAM Diminta Diperpanjang)

Ia menambahkan, nantinya dari seluruh pendaftar akan dikerucutkan menjadi 14 orang. Kemudian, 14 orang terpilih itu akan diserahkan ke DPR untuk selanjutnya menjalani proses uji kelayakan dan kepatutan di DPR.

Setelah itu DPR hanya akan memilih 7 orang untuk menjadi Komisioner Komnas HAM.

"Periode sekarang kami sudah ada kesepakatan dengan DPR akan serahkan 14 saja calonnya sehingga jumlah komisionernya dikurangi jauh sekali dari yang sekarang 13 orang, ke depan hanya 7 orang," lanjut Jimly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com