JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta agar Kepolisian lebih antisipatif menghadapi aksi demo pada 11 Februari 2017 mendatang.
Pelaksanaan aksi itu berdekatan dengan hari pemungutan suara pada Pilkada Serentak 2017 yang diselenggarakan 15 Februari 2017.
"Aparat mengantisipasi saja. Intinya diarahkan supaya damai," kata Fahri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Fahri mengimbau agar perwakilan pemerintah melakukan komunikasi dengan pimpinan aksi.
Penyampaian aspirasi melalui aksi atau demonstrasi diperbolehkan dan tak melanggar UU sepanjang sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kan kalau ada aksi, ada pemimpinnya. Siapa yang memimpin, ngobrol baik-baik," kata Fahri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, kepolisian telah menerima pemberitahuan mengenai aksi demo 11 Februari 2017.
Aksi itu berupa doa bersama dan berjalan kaki sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Namun, polisi meminta agar para pendemo fokus pada tujuan mereka tanpa membawa hal-hal yang bermuatan politik.
"Kami berharap tidak dilaksanakan apabila itu ada nuansa atau muatan politik," ujar Boy di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa.
Imbauan tersebut dilakukan karena hari tersebut merupakan hari terakhir pasangan calon berkampanye, sebelum memasuki masa tenang pada 12-14 Februari 2017.
Pada masa tengang, penyelenggara negara tengah mempersiapkan pelaksanaan untuk hari pemilihan pada 15 Februari 2017.
Polri tak ingin pelaksanaan demo ini akan berbenturan dengan persiapan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.