Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Ada Jurusan Membuat Aplikasi di SMK

Kompas.com - 26/01/2017, 15:43 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menilai jurusan yang saat ini diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak berkembang mengikuti kemajuan zaman.

Selama bertahun-tahun, tak ada satupun jurusan baru yang bisa menjadi pilihan siswa.

"Saya lihat SMK dari dulu jurusan bangunan, mesin, jurusan apalagi? Jurusan listrik. Kenapa tidak ada hal-hal spesifik di situ?" kata Jokowi saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2017, di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Hadir dalam acara ini para guru dari berbagai sekolah di Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi. Hadir pula 2.844 siswa SD, SMP, SMA, dan SMK dari wilayah yang sama.

"Jangan terus menerus linear, monoton, yang tidak ada loncatan perubahan," tambah Jokowi.

Jokowi ingin ada jurusan-jurusan baru yang dibuka mengikuti perkembangan dunia teknologi informasi saat ini. Misalnya, jurusan membuat video hingga membuat aplikasi.

"Karena dunia sudah berubah, dan perubahan sangat cepat sekali, sangat cepat sekali. Kalau tidak diantispasi dan disiapkan secara baik, betul-betul kita akan ditinggal dan kalah dalam kompetisi ke depan," ucap Jokowi.

Jokowi juga ingin ada jurusan spesifik layaknya di Jerman. Di negara itu, ada jurusan spesifik yang hanya membuat dan memasang jendela, membuat pintu dan memasan pintu.

"Buat mesin juga spesifik, kenapa tidak membuat jutusan seperti itu?" ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Sementara untuk menunjang jurusan yang ada, Jokowi juga meminta peningkatan kualitas guru.

Jokowi mengaku mendapat informasi bahwa 70 persen guru SMK saat ini hanya bisa mengajarkan teori.

Padahal, seharusnya 70 persen guru bisa mengajarkan praktek kepada siswa. Jokowi menilai peran SMK sangat penting dalam menyiapkan sumber daya manusia.

Apalagi pada tahun 2020 Indonesia mempunyai bonus demografi yang harusnya dimanfaatkan dengan baik.

"Kalau kualitas SDM tidak disiapkan maka bonus demografi ini justru akan jadi bumerang bagi kita semua," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com