Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu WNI yang Selamat akibat Kapal Karam di Malaysia Masih Trauma

Kompas.com - 24/01/2017, 12:20 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pancung, kapal kecil sepanjang 5 meter, karam di perairan Tanjung Rhu, Johor, Malaysia. Kapal diperkirakan datang dari arah Batam, Indonesia.

Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, terdapat dua orang korban selamat dalam peristiwa itu.

Korban selamat terdiri dari satu orang pria WN Malaysia, ZA, dan satu wanita, SF, WNI asal Kediri, Jawa Timur.

Menurut Iqbal, WNI yang selamat masih mengalami trauma berat sehingga belum dapat diminta keterangan lebih jauh.

Seluruh korban, lanjut dia, telah dibawa ke RS Sultan Ismail, Johor Bahru.

"Karena belum adanya korban selamat yang dapat dimintakan keterangan, hingga saat ini belum dapat dipastikan berapa jumlah penumpang kapal tersebut," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa (24/1/2017).

Iqbal menuturkan, hingga kini telah ditemukan 10 korban meninggal dunia yang terdiri dari empat pria dan enam perempuan.

(Baca juga: Perahu Pancung Karam di Johor, 10 WNI Ditemukan Tewas)

Tim KJRI Johor Bahru masih berada di lokasi untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat dalam rangka menangani korban selamat dan melakukan identifikasi terhadap korban meninggal dunia.

Sebelumnya, Konsulat Jenderal RI Johor Bahru memperoleh informasi itu pada Senin (23/1/2017). Kapal tersebut pertama kali ditemukan masyarakat di sekitar pantai pada pukul 09.17 waktu setempat.

"Setelah mendapatkan informasi tersebut, Tim Perlindungan WNI KJRI Johor Bahru langsung menuju ke lokasi," kata  Iqbal.

"Lokasi berjarak 2 jam dari Johor Bahru dan medannya sangat sulit," ujarnya.

Kompas TV Kemenlu Imbau WNI di Selandia Baru Hindari Pesisir Pantai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com