JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pancung, kapal kecil sepanjang 5 meter, karam di perairan Tanjung Rhu, Johor, Malaysia. Kapal diperkirakan datang dari arah Batam, Indonesia.
Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, terdapat dua orang korban selamat dalam peristiwa itu.
Korban selamat terdiri dari satu orang pria WN Malaysia, ZA, dan satu wanita, SF, WNI asal Kediri, Jawa Timur.
Menurut Iqbal, WNI yang selamat masih mengalami trauma berat sehingga belum dapat diminta keterangan lebih jauh.
Seluruh korban, lanjut dia, telah dibawa ke RS Sultan Ismail, Johor Bahru.
"Karena belum adanya korban selamat yang dapat dimintakan keterangan, hingga saat ini belum dapat dipastikan berapa jumlah penumpang kapal tersebut," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa (24/1/2017).
Iqbal menuturkan, hingga kini telah ditemukan 10 korban meninggal dunia yang terdiri dari empat pria dan enam perempuan.
(Baca juga: Perahu Pancung Karam di Johor, 10 WNI Ditemukan Tewas)
Tim KJRI Johor Bahru masih berada di lokasi untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat dalam rangka menangani korban selamat dan melakukan identifikasi terhadap korban meninggal dunia.
Sebelumnya, Konsulat Jenderal RI Johor Bahru memperoleh informasi itu pada Senin (23/1/2017). Kapal tersebut pertama kali ditemukan masyarakat di sekitar pantai pada pukul 09.17 waktu setempat.
"Setelah mendapatkan informasi tersebut, Tim Perlindungan WNI KJRI Johor Bahru langsung menuju ke lokasi," kata Iqbal.
"Lokasi berjarak 2 jam dari Johor Bahru dan medannya sangat sulit," ujarnya.