Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Yakin Sylviana Tak Terkait Dugaan Korupsi Masjid Al Fauz

Kompas.com - 16/01/2017, 19:45 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, sebagai partai pengusung Sylviana Murni pada Pilgub DKI Jakarta 2017, Partai Demokrat meyakini calon wakil gubernur pasangan Agus Harimurti Yudhoyono itu tak terkait dengan dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz.

"Yang menarik, kenapa kasus ini seolah-olah ada yang angkat sekarang," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo saat dihubungi, Senin (16/1/2017).

"Ibaratnya, wong Bu Sylvi tidak ada keterkaitan sama sekali," sambungnya.

Pembangunan Masjid Al Fauz dimulai sejak Sylvi menjadi Wali Kota Jakarta Pusat pada 2010, hingga digantikan Saefullah.

(Baca: Sylviana Murni Enggan Berkomentar soal Dugaan Korupsi Masjid Al Fauz)

Masjid selesai dibangun pada 2011 hingga kemudian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit pembangunan masjid tersebut.

Ternyata, ada kelebihan anggaran sebesar Rp 108 juta dari pembangunan Masjid Al Fauz. Uang itu telah dikembalikan kelebihan anggaran tersebut ke kas daerah.

Nibras Nada Nailufar Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni blusukan di Rawa Bebek, Pulo Gebang, Jakarta Timur, Jumat (2/12/2016).

Roy menuturkan, publik seharusnya sudah bisa menilai dari kronologi kasus tersebut.

Meski saat itu Sylvi menjabat Wali Kota Jakpus, namun proses tender dan tanda tangan proyek pembangunan masjid dilakukan oleh pelaksana tugas wali kota. Sebab, saat itu Sylvi tengah menjalani diklat di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

"Artinya Bu Sylvi bisa lepas sama sekali dari case itu. Memang masuk dalam masanya beliau tapi pada saat itu yang bertanggung jawab adalah yang melakukan tanda tangan," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

(Baca: Dugaan Korupsi Masjid Al Fauz, Polisi Minta Keterangan Ahli Konstruks)i

Di samping itu, Roy menganggap langkah Saefullah tepat dengan mengembalikan kelebihan anggaran itu kepada negara.

Saat disinggung apakah ada upaya politik untuk menjegal pasangan Agus-Sylvi di balik diungkapnya kasus tersebut ke publik, Roy hanya tertawa.

Ia berharap, masyarakat bisa melihat kasus tersebut dengan jernih dan sesuai dengan fakta.

"Dalam kasus itu clear sekali, lihat lah kronologisnya. Ketika direncanakan pada saat Bu Sylvi tapi bahwa rancangan sudah sangat lama. Bahkan saat wali kota sebelumnya, ya. Tapi kan enggak pernah jadi. Eksekusinya justru Bu Sylvi yang mewujudkan itu sehingga itu terjadi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com