Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Wakil Ketua DPR dan MPR dari PDI-P Tunggu Revisi UU MD3 Rampung

Kompas.com - 10/01/2017, 18:36 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tengah membahas nama-nama kader yang akan ditempatkan di posisi Wakil Ketua DPR dan MPR. Hal itu menyusul revisi terbatas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3) terkait penambahan pimpinan DPR dan MPR.

PDI-P sebagai pemenang pemilu legislatif 2014 merasa layak mendapatkan satu kursi pimpinan DPR dan MPR. Namun, keputusan nama yang akan menempati posisi tersebut menunggu revisi UU MD3 disahkan.

"Kalau landasan hukumnya jelas, UU MD3 yang jelas dengan semua teknis implementasinya, pasti akan kami putuskan," ujar Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di sela perayaan HUT PDI-P di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Sejumlah nama sebelumnya sempat beredar dikabarkan menjadi calon pimpinan baru. Salah satunya adalah Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P sekaligus Anggota Komisi III DPR Ahmad Basarah yang diproyeksikan untuk kursi calon Wakil Ketua MPR.

(Baca: Pimpinan DPR yang Baru Kemungkinan Akan Urus Masalah Maritim)

Tanpa mengiyakan, Hasto mengatakan Basarah memiliki kapasitas untuk menempati posisi tersebut.

Selain baru saja meraih gelar doktor, Basarah juga dinilai memiliki pengalaman luas sehingga kapasitasnya tak diragukan.

Adapun untuk posisi Wakil Ketua DPR, beberapa nama muncul seperti Plt Ketua Fraksi PDI-P di DPR Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi PDI-P di DPR Bambang Wuryanto.

Hasto menyebutkan, Utut merupakan sosok yang unggul dalam melakukan lobi dan negosiasi serta luwes dalam bergaul. Sedangkan Bambang dianggap merupakan sosok yang sangat memahami aspek-aspek kepartaian.

(Baca: Jokowi Setuju Kursi Pimpinan DPR dan MPR Ditambah untuk PDI-P)

Menurutnya, nama Ketua DPP PDI-P Komaruddin Watubun juga muncul dan dianggap sebagai kepala sekolah partai yang konsisten, serta masih ada nama-nama lain. Namun, keputusan tetap harus melalui mekanisme rapat partai.

"Tapi sekali lagi, keputusan ada di rapat. Ibu Ketum dalam hal-hal yang sangat strategis akan memberikan arahan-arahan mengingat DPR/MPR kan punya tanggung jawab yang besar bagi bangsa Indonesia," ucap Hasto.

Kompas TV Polemik Kursi Pimpinan DPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com