JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pada tahun 2017 potensi terjadinya kebakaran hutan tetap tinggi.
Meski pada tahun ini penurunan titik api mencapai 80 persen, potensi kebakaran hutan tetap tinggi karena faktor kebiasaan masyarakat membakar lahan di daerah rawan kebakaran hutan.
"Di Indonesia ini masih ada masyarakat yang punya kebiasaan membakar lahan di hutan untuk berladang misalnya. Ini memang menjadi sulit karena bersentuhan dengan mata pencaharian masyarakat," kata Sutopo, saat ditemui di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Oleh karena itu, lanjut dia, seluruh elemen terkait harus memantau ketat kemunculan titik api yang ada di Indonesia, khususnya di wilayah yang rawan terjadi kebakaran hutan.
Beberapa wilayah yang rawan terjadi kebakaran hutan di antaranya Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Keenam provinsi tersebut, kata Sutopo, rawan terjadi kebakaran hutan.
"Meski memang intensitasnya diprediksi tak sebesar saat tahun 2015, namun tetap harus diwaspadai potensi kemunculan kebakaran hutan di Indonesia," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.