Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi soal Pemberian Peci dari Gus Dur

Kompas.com - 24/12/2016, 05:53 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menghadiri Haul Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang ke-7 di Jakarta, Sabtu (24/12/2016). Jokowi langsung membuka sambutannya dengan cerita singkat soal pemberian peci dari Presiden keempat RI itu.

Pada 26 September 2013 lalu, di Wahid Institute, isteri Gus Dur Sinta Nuriyah Wahid memberikan sebuah peci kepada Jokowi. Peci hitam itu adalah yang biasa dikenakan Gus Dur semasa hidupnya.

"Tadi pagi ada yang mengingatkan pada saya untuk dipakai pecinya," kata Jokowi.

Hadirin yang mengira Jokowi menggunakan peci dari Gus Dur pun langsung bertepuk tangan riuh. Namun, Jokowi mengakui bahwa peci yang dikenakannya bukan pemberian dari Gus Dur.

Peci itu tidak bisa dikenakan karena disimpan di rumah Jokowi di Solo, dan tidak ada waktu untuk mengambilnya. Kendati demikian, Jokowi berjanji akan kembali menghadiri Haul Gus Dur ke-8 pada tahun depan dan mengenakan peci tersebut.

"Tahun depan Insya Allah saya pakai," ucap Jokowi kembali disambut tepuk tangan hadirin. (Baca: Di Haul Gus Dur, Jokowi Minta Tiga Pasangan Calon Pilkada DKI Rukun)

Jokowi mengenang Gus Dur sebagai tokoh yang mengingatkan bahwa Indonesia merupakan milik bersama, bukan milik golongan atau perseorangan. Jokowi juga melihat Gus Dur sebagai sosok yang optimistis dalam memandang Indonesia ke depan.

Kompas TV Mengenang Kepergian Gus Dur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com