JAKARTA, KOMPAS.com – Melonjaknya harga sejumlah kebutuhan bahan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2017, dinilai sebagai fenomena yang wajar.
Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis, harga-harga tersebut segera turun. Menurut dia, pada setiap perayaan hari raya, ada kecenderungan masyarakat untuk mengonsumsi bahan pokok tertentu, seperti daging dan ayam.
Di satu sisi, pasokan komoditas tidak bisa ditambah dalam waktu cepat. Keterbatasan stok yang ada membuat harga-harga melambung naik.
(Baca: Kampanye di Tenda Sempit, Anies Bicara soal Menurunkan Harga Bawang)
“Apalagi liburan banyak, orang tidak kerja, jadi itu sebabnya. Tapi nanti akan turun kan,” kata Kalla di Kantor Wapres, Jumat (23/12/2016).
Wapres menambahkan, kenaikan harga bahan pokok bukan saja terjadi saat natal. Ketika umat muslim merayakan Idul Fitri atau Idul Adha, juga ada kecenderungan kenaikan harga.
Wapres meminta, agar kenaikan harga barang tidak sepenuhnya dianggap beban. “Kalau semua orang dapat hadiah tahun baru, ya pedagang sayur, pedagang ayam dapat hadiah tahun baru lah,” ujarnya.
Berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta pada Jumat (23/12/2016) di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, harga cabai merah keriting Rp 25.000 per kilogram (kg) turun Rp 6.000 dari hari sebelumnya.
(Baca: Mendag: Kenaikan Harga Sembako Jelang Natal dan Tahun Baru Masih Wajar)
Harga cabai merah besar Rp 28.000 per kg turun Rp 2.000 dari hari sebelumnya. Selanjutnya, cabai rawit merah Rp 65.000 per kg, turun Rp 8.000 dari hari sebelumnya.
Harga cabai rawit hijau Rp 63.000 naik Rp 2.000 dari hari sebelumnya, sedangkan bawang merah Rp 18.000 naik Rp 1.000 dari hari sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.