Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bantah 7 Orang yang Diamankan ke Tengah Laut Terkait Pelaku Penikaman di NTT

Kompas.com - 14/12/2016, 16:48 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Polri Kombes Pol Awi Setiyono membantah bahwa tujuh orang yang diamankan oleh kepolisian ke tengah laut merupakan rekan dari pelaku penikaman tujuh murid SD di Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur.

Menurut dia, tujuh orang yang berprofesi sebagai pedagang itu mengaku bukan orang dekat pelaku yang berinisial I.

"Tidak ada hubungannya dengan tersangka, bukan keluarga, bukan teman. Mereka dari macam-macam daerah," ujar Awi, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Awi mengatakan, ketujuh orang itu memang perantau.

Kebetulan, setelah terjadi penikaman itu, mereka mau pulang ke daerah Kupang menggunakan kapal cepat.

Namun, entah mengapa mereka menjadi target amukan massa yang masih marah atas peristiwa itu.

Menurut Awi, di sana memang ada permasalahan terkait warga asli dan warga pendatang.

"Daripada jadi bulan-bulanan nanti kalau merapat, makanya TNI dan Polri langsung mengamankan," kata Awi.

Ketujuh orang itu kemudian dibawa menyeberang lewat laut dan diterbangkan dengan Susi Air.

Sebelumnya, informasi berbeda disampaikan oleh Wakil Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke.

Menurut Nikodemus, pengamanan terhadap tujuh orang tersebut sebagai upaya untuk menghindari amuk massa yang geram dengan aksi brutal pelaku terhadap para siswa.

“Tujuh orang teman pelaku, tadi sempat diamankan oleh polisi karena massa berjumlah ribuan, melakukan sweeping ke semua tempat. Saat ini massa berkonsentrasi di Polsek dan sebagian di pelabuhan. Saya sementara berada di bandara untuk menjemput Kapolda NTT, Kapolres Kupang dan Dandim Kupang,” kata Nikodemus.

Menurut dia, setelah polisi melakukan interogasi terhadap tujuh orang tersebut, mereka mengaku berteman dengan pelaku.

“Mereka berjualan barang-barang kelontong. Mereka berada di Sabu sudah sekitar dua sampai tiga minggu,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com