Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Muhammadiyah Serukan Radikalisme dan Antitoleran terhadap Korupsi

Kompas.com - 09/12/2016, 09:11 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rangka Hari Antikorupsi pada 9 Desember 2016, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menyampaikan beberapa evaluasi upaya pemberantasan korupsi pada era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menilai pemberantasan korupsi selama dua tahun terakhir melambat, terutama terkait peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Dahnil, kepercayaan masyarakat terhadap KPK mulai menurun karena masih banyak kasus korupsi besar yang belum dituntaskan.

"Kasus Century, kasus BLBI, kasus reklamasi, dan Rumah Sakit Sumber Waras sama sekali belum terlihat titik terang penyelesaiannya," ujar Dahnil melalui keterangan tertulis, Kamis (8/12/2016).

"Bahkan, khusus untuk kasus reklamasi dan Sumber Waras, KPK terkesan tersandera dan ragu bertindak," kata dia.

Di sisi lain, Dahnil mengatakan gerakan antikorupsi masih menjadi gerakan yang sporadis, politis, dan formalitas. Dia menyebut gerakan tersebut masih sebatas retorika.

Oleh sebab itu, Pemuda Muhammadiyah berharap banyak elemen masyarakat menjadikan gerakan antikorupsi menjadi gerakan kebudayaan yang melibatkan semua lapisan masyarakat.

Dahnil berpendapat, dibutuhkan kesadaran kolektif untuk melawan korupsi secara berjamah.

"Pemuda Muhammadiyah secara konsisten membangun tradisi radikalisme melawan korupsi dan sikap antitoleransi terhadap koruptor. Pendekatan kebudayaan harus dijadikan jalan," ucapnya.

Meski kepercayaan terhadap KPK menurun, menurut Dahnil, masyarakat masih berharap KPK mampu dan berani menyelesaikan kasus-kasus besar tersebut.

"Bila KPK terang dan tegas, Pemuda Muhammadiyah meyakini, publik akan berdiri kokoh mendukung KPK," ucapnya.

Kompas TV Jokowi: Tangkap dan Pecat Pihak Terlibat Pungli!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com