Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Pertimbangkan Kenaikan Pangkat Personel Korban Ricuh 4 November

Kompas.com - 05/12/2016, 23:16 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan akan mempertimbangkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada personel Polri yang menjadi korban dalam kericuhan seusai 4 November 2016.

Hal tersebut diungkapkannya dalam rapat kerja jajaran Kepolisian RI dengan Komisi III DPR, Senin (5/12/2016).

Sebanyak 18 personel gabungan terluka dalam kericuhan tersebut. Beberapa di antaranya merupakan polisi.

(Baca: Kapolri: 18 Polisi Luka Saat Amankan Demo 4 November)

Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan, Herman Hery, dalam rapat kerja menjadi salah satu yang mengusulkan agar personel Polri yang menjadi korban dalam kejadian tersebut diberi penghargaan khusus.

"Saya sependapat kalau ada usulan bahwa anggota-anggota ini diberi penghargaan. Saya akan minta Wakapolri untuk dipilih mana yang layak dari 18 orang ini untuk diberikan KPLB (Kenaikan Pangkat Luar Biasa). Ini penting," kata Tito, Senin.

Tito menjelaskan, 18 personel yang menjadi korban tersebut merupakan bagian dari personel yang mengamankan aksi saat kericuhan terjadi.

Saat itu, papar Tito, ia memimpin sendiri pasukannya dan meminta anggota Polri untuk menghentikan penembakan gas air mata jika pendemo mundur.

Namun yang terjadi, pendemo mundur saat gas air mata ditembakan, namun kembali merengsek maju saat polisi tak lagi melepaskan gas air mata.

Kejadian tersebut terjadi berulang selama kurang lebih 45 menit. "Jadi maju-mundur, maju-mundur seperti itu," kata Tito.

Aksi 4 November sempat dipuji karena berlangsung aman. Namun melewati sekitar pukul 19.00 WIB atau satu jam setelah demonstrasi usai, kericuhan pecah.

Sejumlah massa menyerang aparat menggunakan barang-barang berbahaya, salah satunya bambu runcing.

Aparat yang hanya diperbolehkan bertahan saat itu terdesak sehingga melakukan tindakan membela diri dengan melapaskan gas air mata.

(Baca: Polri: Pendomplengan dalam Aksi Demonstrasi 4 November Bukanlah Omong Kosong)

Tito menambahkan, meski bantuan santunan dan bantuan lainnya sudah diberikan bagi para personel yang terluka dan menjadi korban, namun pemberian penghargaan menurut Tito patut dipertimbangkan.

"Terutama yang gegar otak, tertusuk bambu runcing, jebol pinggangnya. Saya pikir mereka sudah berbakti kepada negara. Peelu diberikan KPLB untuk memotivasi teman-teman yang lain," kata dia.

Kompas TV Polisi Kejar Pemilik Akun Provokator Demo 4 November

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies di Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies di Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com